Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Keputusan The Fed, Harga Minyak Mentah Dunia Turun

Kompas.com - 21/09/2022, 07:52 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (20/1/2022). Penurunan harga minyak menanti keputusan The Fed terkait suku bunga acuan.

Mengutip Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate turun 1,4 persen menjadi 84,45 dollar AS per barrel. Sementara minyak Brent di harga 90,6 dollar AS per barrel atau turun 1,5 persen.

Minyak jatuh menjelang beberapa keputusan suku bunga global yang diperkirakan akan membawa pengetatan moneter lebih lanjut.

Baca juga: The Fed Bakal Umumkan Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Bervariasi

The Fed dan bank sentral lainnya dari Eropa hingga Asia juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini untuk menjinakkan inflasi.

Di sisi lain, likuiditas yang menipis menyebabkan gejolak perubahan harga. Sementara itu, nilai tukar dollar AS yang menguat, menambah beban sentimen negatif pada harga minyak.

"Tekanan ekonomi makro dari Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga minggu ini telah menambah tekanan kembali pada pasar saham AS yang tampaknya membatasi harga minyak mentah," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior di Bok Financial Securities.

"Dalam waktu dekat, harga minyak mentah rentan terhadap kenaikan suku bunga Fed," lanjutnya.

Baca juga: Faktor Iran dan Rusia Dongkrak Harga Minyak Dunia

Minyak mentah telah kehilangan sekitar sepertiga nilainya sejak awal Juni 2022 ini. Hal tersebut memangkas semua keuntungan yang diperoleh setelah invasi Rusia ke Ukraina, di tengah kekhawatiran bahwa perlambatan global akan menekan permintaan.

Potensi peningkatan pasokan juga membebani prospek positif pada harga minyak AS. Di awal pekan ini, AS menyebut akan menambah 10 juta barrel minyak dari cadangan strategisnya pada November. Hal ini dilakukan menjelang eksekusi rencana embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia pada Desember.

Investor juga mempertimbangkan prospek aliran minyak mentah Iran yang lebih tinggi, apabila dilakukan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir belarut-larut dan belum mendapat kesepakatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan, diskusi tentang upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran sangat dimungkinkan.

Di sisi lain, ekspor minyak mentah lintas laut Rusia turun tajam pada paruh pertama September. Minyak mentah yang dikirim dari pelabuhannya turun hampir 900.000 barel per hari dalam dua minggu, menjadi 2,54 juta barel per hari dalam seminggu hingga 16 September, dari 3,42 juta dalam tujuh hari hingga 2 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com