PADA 15 September lalu, Kadin Indonesia bekerjasama dengan asosiasi maskapai penerbangan nasional (Inaca) dan Universitas Padjadjaran mengggelar webinar bertema "Merajut Konektivitas Transportasi Intermoda dan Peningkatan Daya Saing Industri".
Webinar dengan tema yang sangat menarik dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Dalam webinar tersebut sangat menarik menyimak paparan dari Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti yang secara umum menyatakan bahwa konektivitas transportasi dapat meningkatkan daya saing suatu negara.
Pemerintah telah mencanangkan bahwa pada 2036, Indonesia harus keluar dari middle income trap dan masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi.
Oleh karena itu, ekonomi Indonesia perlu tumbuh lebih tinggi dan daya saing perlu ditingkatkan.
Pada 2022 ini, data Institute for Management Development (IMD), daya saing Indonesia menempati urutan ke 44 dunia.
Menurut Prof Rina, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar daya saing Indonesia meningkat, yaitu pro-bisnis dan efisiensi (cost-competive); infrastruktur, dan SDM yang terampil.
Di sisi lain, katalisator daya saing sebuah negara ada tiga, yaitu industri, perdagangan dan investasi. Dalam hal perdagangan, maka salah satu faktor penentu adalah transportasi logistik.
Beberapa hal penentu dalam transportasi logistik adalah biaya transportasi terkait jarak dan penggunaan intermoda transportasi; efisiensi pelabuhan, dan beban peraturan; serta faktor non keuangan seperti biaya waktu untuk memperdagangkan barang (bongkar muat, penyimpanan, dll).
Memang tidak mudah mengatur transportasi di Indonesia yang mempunyai wilayah kepulauan. Dalam wilayah seperti ini, maka interkoneksi antarmoda transportasi sangat dibutuhkan.
Misalnya saja begini: sebuah barang diproduksi di suatu daerah. Untuk mengirimkan ke daerah lain di luar pulau, yang pertama diperlukan adalah transportasi darat dari pabrik atau tempat produksi menuju pelabuhan atau bandara.
Dari pelabuhan atau bandara, diangkut menuju ke pulau lain. Di pulau tujuan itu, diperlukan lagi transportasi darat menuju pasar atau pembeli.
Jadi memang diperlukan konektivitas antar moda transportasi di Indonesia. Semakin baik serta efektif dan efisien konektivitas transportasinya, maka akan semakin lancar perdagangan di suatu negara. Dan pada akhirnya akan meningkatkan daya saing di suatu negara tersebut.
Hal ini berbeda dengan negara yang bentuknya landas kontinen yang hanya membutuhkan transportasi darat baik mobil atau kereta untuk mengangkut barang dari tempat produksi ke pasar.
Kadin Indonesia dapat berperan sangat besar dalam mendukung Pemerintah mewujudkan konektivitas transportasi yang efektif dan efisien.