Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMN Garuda Indonesia Rp 7,5 Triliun Cair Tahun Ini, Dananya untuk Aktifkan Pesawat Grounded

Kompas.com - 19/10/2022, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suntikan dana dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 7,5 triliun ditargetkan cair tahun ini. Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, dananya nanti akan digunakan untukmengaktifkan kembali pesawat yang grounded (larangan terbang).

“Prosesnya masih berlangsung, tapi pasti tahun ini. Kalau di tanya untuk apa, itu kita pakai untuk restorasi pesawat. Karena selama pandemi Covid-19 ini banyak pesawat yang grounded karena tidak digunakan,” kata Ade di Sarinah, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Cerita Bos Garuda Turunkan Utang Miliaran Dollar AS, dari Pangkas Sewa Pesawat hingga Rute Terbang

Ade mengungkapkan, dengan dana PMN tersebut, pihaknya akan mengaktifkan kembali pesawat Garuda dan Citilink, masing-masing 60 unit, sehingga bisa beroperasi sebanyak 120 unit hingga kahir tahun 2022 ini.

“Ada banyak pesawat yang grounded karena tidak digunakan. Untuk diaktifkan kembali, kita gunakan PMN. Kita harapkan, di Desember 2022, jumlah pesawat yang aktif untuk Garuda Indonesi 60 unit, dan Citilink 60 unit,” jelas dia.

Baca juga: Gelar RUPSLB, Garuda Indonesia Dapat Persetujuan Penambahan Modal

Ade berharap, jumlah penumpang akan terus meningkat hingga akhir tahun, di tengah antusiasme masyarakat Indonesia untuk berpergian.

“Jumlah penumpang kita meningkat terus, per semester I tahun ini, kenaikan jumlah penumpang sudah 10 persen. Kita berharap angka penumpang kita per bulannya bisa mencapai di atas 500.000-an,” tegas dia.

Baca juga: Garuda Indonesia Beri Diskon Harga Tiket Pesawat Hingga 15 Persen, Ini Rute-rutenya

 


Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan, PMN tidak akan digunakan untuk pembayaran utang perseroan.

Saat ini, maskapai dengan berkode GIAA tersebut tengah melakukan restrukturisasi utang sebagai upaya menyehatkan kembali keuangan perusahaan. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total utang Garuda saat ini mencapai 10,1 miliar dollar AS.

"Yang paling mau ditegaskan dari pembagian uang Rp 7,5 triliun itu, enggak ada satu sen pun untuk membayar utang. Saat pandemi, kita kan enggak ada income, bekurang habis, mulailah sewa pesawat tidak dibayar, maintenance tidak dibayar, atau bahkan tidak di-maintenance, jadi pesawatnya kita masukin hanggar. PMN itu akan digunakan benerin itu," kata Irfan usai rapat dengan Komisi XI DPR RI terkait PMN, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Garuda Indonesia Pede Kinerja Kuartal IV 2022 Bakal Tumbuh Positif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com