Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Wisata Desa Kersik, Tanam 1.000 Pohon Mangrove Tahun Ini untuk Cegah Abrasi

Kompas.com - 04/11/2022, 20:49 WIB
Aprillia Ika

Editor

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Program Desa Wisata Kersik (Dersik) di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dibentuk sejak 2020. Kegiatan tersebut untuk mencegah desa tersebut dari abrasi, serta menuju desa wisata.

Program ini diinisiasi PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), bagian dari Zona 10 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina.

“Fokusnya memang pada ekowisata dan penanganan abrasi melalui penanaman mangrove,” ujar Dharma Saputra, Head of Communication Relations & CID Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina melalui keterangannya, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Naik 30 Persen

Jumadi, Kepala Desa Kersik mengatakan, pantai Kersik kini menjadi tujuan ekowisata dan edukasi mangrove baru di wilayah Kalimantan Timur.

Pengunjung yang datang berasal dari turis lokal dari Samarinda dan Bontang. Pihak Desa Kersik harus berbenah sebelum menjual wilayah ini menjadi desa wisata.

"Kesadaran masyarakat harus kami ubah dulu untuk lebih kreatif sehingga bisa menciptakan daya jual," ujar Jumadi.

Saat ini dengan bantuan PHKT. Desa Kersik mengembangkan home stay, tour guide, dan membuat produk UKM yang bisa mendukung pariwisata desa.

Baca juga: Keunggulan Desa Wisata Belitar Seberang yang Dipuji-puji Sandiaga Uno

Jumadi berharap ke depan Kersik menjadi desa wisata segera terwujud. Apalagi Desa Kersik menerima Penghargaan Sertifikat Progam Kampung Iklim (Proklim) Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Selasa, 25 Oktober.

Desa Kersik terpilih jadi penerima Penghargaan Proklim Utama karena mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Baca juga: Komunitas Desa Wisata Bisa Tambah Penghasilan lewat Aplikasi PanduDesa

Penanaman mangrove

Syamsul Maarif, Ketua Kelompok Sahabat Mangrove Desa Kersik, menambahkan pihaknya bersama Pemerintah Desa Kersik rutin menanam mangrove dan pembangunan pegar (pemecah gelombang ambang rendah).

Hal ini dilakukan demi menghindari abrasi di pinggir pantai. "Tahun ini, kami telah menanam 1.000 mangrove jenis avicenia seluas 0,1 hektar," ujar Syamsul.

Pada 2021, lanjut Syamsul, pihaknya menanam 8.000 mangrove jenis Rhizophora sp. di Pantai Biru Kersik dan 10.000 mangrove di Pantai Biru Kersik bagian Utara dan Selatan.

Demi mencegah abrasi di Pantai Biru Kersik, Sahabat Mangrove juga memasang 1.000 gerobag pegar.

“Untuk menjaga kualitas pantai, wilayah dalam laut juga diperbaiki dengan membuat 40 apartemen ikan di Pantai Biru Kersik,” ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com