Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Pimpinan KTT G20 Sepakat Perkuat Sektor Kesehatan, Sudah 1,5 Miliar Dollar AS Dana Pandemi Terkumpul

Kompas.com - 16/11/2022, 19:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Para pemimpinan negara anggota G20 telah mengesahkan Leaders Declaration atau Deklarasi Pimpinan hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali pada Rabu (16/11/2022). Terdapat 52 poin yang disepakati, salah satunya mengenai pendanaan pandemi atau pandemic fund.

Dana pandemi ini merupakan hasil patungan dari negara-negara G20 maupun non-G20, serta filantropi untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan (prevention, preparedness, and response/PPR) pandemi di masa mendatang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pandemic fund menjadi salah satu hasil konkret dari pertemuan KTT G20 Presidensi Indonesia. Hingga saat ini komitmen pendanaan yang sudah terkumpul telah mencapai 1,5 miliar dollar AS.

Baca juga: Dinilai Masih Kurang, Jokowi Ajak Menkeu G20 Perbanyak Dana Pandemi

"Para pemimpin telah menyetujui untuk menghasilkan kerja sama konkret di bidang kesehatan yaitu terkumpulnya 1,5 miliar dollar AS untuk pandemic fund," ungkap Jokowi dalam konferensi pers di Media Center, BICC, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Mengutip dokumen Leaders' Declaration, para pemimpin G20 menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat tata kelola kesehatan global dengan peran kepemimpinan dan koordinasi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) juga organisasi internasionalnya.

Maka dalam hal ini, para pemimpin G20 menyambut baik pembentukan Dana Perantara Keuangan untuk PPR pandemi atau pandemic fund yang dikelola oleh Bank Dunia (World Bank). Tujuannya untuk menekan kesenjangan infrastruktur kesehatan di negara-negara berkembang dan miskin.

Para pemimpin G20 pun menantikan langkah selanjutnya untuk memproses proposal pemberian dana pandemi bagi negara yang memenuhi kriteria.

Kendati demikian, berdasarkan perhitungan dalam panel G20 yang melibatkan WHO dan Bank Dunia diperkirakan dana untuk menangani pandemi tersebut masih kurang sekitar 10 miliar dollar AS. Oleh sebab itu, diharapkan semakin banyak negara yang mau terlibat dalam pandemic fund.

"Kami menghargai janji dari para donor saat ini, dan mendorong janji sukarela tambahan. Kami juga meminta donor baru untuk bergabung dengan pandemic fund selama mereka mampu," tulis Leaders' Declaration.

Baca juga: Luncurkan Pandemic Fund, Jokowi: Pandemi Tidak Boleh Lagi Meruntuhkan Perekonomian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang Sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com