NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan media sosial Twitter ditinggalkan oleh ratusan karyawannya setelah pemilik barunya Elon Musk meminta karyawan untuk kerja ekstra keras.
Selain itu, pemilik Twitter yang baru Elon Musk juga dikabarkan menutup kantor Twitter. Ia tidak memerinci alasannya menutup kantor Twitter.
Dilansir dari LBC, Elon Musk memberikan ultimatum dalam emailnya kepada karyawan Twitter. Dalam emailnya, Musk meminta karyawan yang masih aktif untuk bekerja ekstra keras atau mengundurkan diri dan diberi pesangon pada Rabu (16/11/2022) waktu setempat.
Dalam email-nya, Elon Musk meminta para karyawan bekerja dengan sangat keras untuk membangun “terobosan Twitter 2.0” dan jam kerja yang panjang dengan intensitas tinggi akan diperlukan untuk sukses.
Baca juga: Elon Musk Pecat Pegawai yang Koreksi Cuitannya di Twitter
Elon Musk meminta pekerja untuk mengklik "ya" pada tautan yang diberikan di email jika mereka ingin menjadi bagian dari "Twitter baru".
Dia mengatakan, karyawan memiliki waktu hingga pukul 17.00 waktu setempat pada hari Kamis untuk membalas tautan tersebut.
Adapun, karyawan yang tidak membalas pada saat itu akan menerima pesangon selama tiga bulan.
"Apapun keputusan yang Anda buat, terima kasih atas usaha Anda untuk membuat Twitter berhasil," imbuh email tersebut.
LBC melaporkan, setelah tenggat waktu ultimatum selesai, Twitter mengirim email kembali kepada para karyawannya.
“Hai, segera efektif, kami menutup sementara gedung kantor kami dan semua akses akan ditangguhkan. Kantor akan dibuka kembali pada Senin, 21 November,” bunyi email itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.