Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Bisnisnya 8,1 Miliar Dollar AS, Menkes Ajak Pengusaha Garap Sektor Kesehatan yang Bersifat Preventif

Kompas.com - 26/11/2022, 10:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Peluang-peluang sektor kesehatan preventif

Dia menjelaskan, peluang bisnis di sektor kesehatan yang dapat diambil para CEO ialah berbagai jenis skrining penyakit yang sederhana seperti skrining kolesterol, skrining gula darah, skrining hipertensi, alat pengukur tekanan darah, hingga pengukuran yang lebih canggih seperti genome sequencing.

"Alat-alat pengukur tekanan darah akan banyak sekali. Itu nanti pasti akan laku. Jadi alat-alat yang bisa ngukur itu nanti akan bagus ke depannya," ucapnya.

Kemudian bisnis produk multivitamin dan obat pengontrol penyakit hingga produksi vaksin juga dapat menjadi potensi bisnis di Indonesia.

Sementara dari sisi asuransi kesehatan juga dapat menangkap peluang ini dengan menawarkan produk asuransi yang bersifat promotif dan preventif. Bahkan saat ini BPJS Kesehatan sudah menyediakan 14 skrining penyakit gratis untuk penggunanya.

Selain itu, dari sisi pendidikan kesehatan seperti sekolah keperawatan dan kedokteran juga dibutuhkan di Indonesia. Pasalnya, ada banyak penyakit yang membutuhkan tenaga perawat yang berbeda-beda.

"Pendidikan dokter dan pendidikan perawat kita butuh, that also be good business opportunity. Kita masih kekurangan ribuan dokter, ribuan perawat. Tapi yang spesifik ya yang butuh, misalnya untuk operasi pasang ring, itu perawatannya beda. Operasi kemoterapi itu perawatnya beda. Itu kita sekolah-sekolahnya pasti akan dibutuhkan," jelasnya.

Potensi bisnis lainnya berupa teknologi kesehatan yang potensinya tidak kalah besar dari bisnis-bisnis yang sudah disebutkan sebelumnya. Sebab dengan bantuan teknologi, pendeteksian penyakit akan lebih mudah dilakukan.

"Mudah-mudahan nanti kedepannya akan banyak, kalau sekarang saya lihat banyak unicorn-unicorn di sisi information technology, I wish nanti ada di unicorn in health technology atau bio technology in the near future," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com