JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (26/1/2023) kemarin ditutup menguat. Tercatat indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 34,89 poin atau 0,51 persen ke 6.864,982
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.
Musim rilis kinerja periode tahun 2022 akan mewarnai pergerakan IHSG ke depan.
"Namun sentimen dari masih tercatatnya capital outflow secara year to date tetap perlu diwaspada," ujar dia, dalam risetnya, Kamis.
Baca juga: Koreksi IHSG Diproyeksi Berlanjut, Cermati Saham-saham Ini
Adapun pada sesi perdagangan Jumat (27/1/2023) hari ini, IHSG berpotensi bergerak sideways. Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada rentang 6.714-6.921.
"Jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekatnya maka dalam beberapa waktu mendatang IHSG akan cenderung bergerak sideways," katanya.
Adapun pada perdagangan hari ini, William menyebutkan, saham-saham yang menarik untuk dicermati ialah, BBCA, TLKM, GGRM, SMGR, AALI, BBNI, AKRA, dan BSDE.
Baca juga: BEI Rombak Penghuni Indeks LQ45, Emiten BFIN, ERAA, HMSP, MIKAS, MNCN, dan WIKA Keluar
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG melemah hari ini. Secara teknikal, IHSG diperkirakan masih berpeluang melanjutkan pembentukan wave b menuju 6.773 selama tetap berada di bawah resisten fraktal 6.908.
"Namun demikian kenaikan di atas 6.908 akan membuka jalan menuju 6.968 sebagai ekstensi wave v dari a," katanya.
Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.773, 6.732, dan 6.691. Sementara level resisten berada pada 6.908, 6.968, dan 7.064.
Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, BBCA (buy on weakness), BBNI (trading buy), ASII (buy on weakness), CPIN (trading buy), dan HRUM (buy on weakness).
Baca juga: KSEI: Investor Saham Tembus 4 Juta SID, Didominasi Milenial dan Gen Z
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.