Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Rilis Kinerja Emiten 2022 Dimulai, Bagaimana Proyeksi Pergerakan IHSG?

Kompas.com - 27/01/2023, 07:20 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (26/1/2023) kemarin ditutup menguat. Tercatat indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 34,89 poin atau 0,51 persen ke 6.864,982

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.

Musim rilis kinerja periode tahun 2022 akan mewarnai pergerakan IHSG ke depan.

"Namun sentimen dari masih tercatatnya capital outflow secara year to date tetap perlu diwaspada," ujar dia, dalam risetnya, Kamis.

Baca juga: Koreksi IHSG Diproyeksi Berlanjut, Cermati Saham-saham Ini

Adapun pada sesi perdagangan Jumat (27/1/2023) hari ini, IHSG berpotensi bergerak sideways. Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada rentang 6.714-6.921.

"Jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekatnya maka dalam beberapa waktu mendatang IHSG akan cenderung bergerak sideways," katanya.

Adapun pada perdagangan hari ini, William menyebutkan, saham-saham yang menarik untuk dicermati ialah, BBCA, TLKM, GGRM, SMGR, AALI, BBNI, AKRA, dan BSDE.

Baca juga: BEI Rombak Penghuni Indeks LQ45, Emiten BFIN, ERAA, HMSP, MIKAS, MNCN, dan WIKA Keluar

 


Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG melemah hari ini. Secara teknikal, IHSG diperkirakan masih berpeluang melanjutkan pembentukan wave b menuju 6.773 selama tetap berada di bawah resisten fraktal 6.908.

"Namun demikian kenaikan di atas 6.908 akan membuka jalan menuju 6.968 sebagai ekstensi wave v dari a," katanya.

Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.773, 6.732, dan 6.691. Sementara level resisten berada pada 6.908, 6.968, dan 7.064.

Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, BBCA (buy on weakness), BBNI (trading buy), ASII (buy on weakness), CPIN (trading buy), dan HRUM (buy on weakness).

Baca juga: KSEI: Investor Saham Tembus 4 Juta SID, Didominasi Milenial dan Gen Z

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com