Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Krisis Pangan Global, Mentan SYL Minta Penggunaan Alsintan Diperluas

Kompas.com - 27/01/2023, 11:48 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperluas penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di seluruh Indonesia.

Perluasan penggunaan alsintan itu dilakukan untuk menghadapi potensi krisis pangan global. 

“Intervensi teknologi mekanisasi sangat penting dalam meningkatkan produksi pangan nasional,” ucap Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) Teknis Ditjen PSP Kementan Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (26/1/2023). 

Baca juga: Pertama di Indonesia, Itera Buka Prodi Rekayasa Tata Kelola Air

Adapun perluasan penggunaan alsintan tersebut, kata dia, salah satunya dapat dilakukan melalui program Taksi Alsintan.

"Saya berharap pada Maret 2023 nanti, perluasan Taksi Alsintan sudah selesai. Taksi Alsintan harus kami implementasikan untuk membantu petani meningkatkan produksi,"

Selain Taksi Alsintan, SYL mengungkapkan bahwa tata kelola air, mitigasi iklim, dan cuaca juga menjadi hal penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Untuk pemantauan cuaca, sebut dia, dapat dilakukan dengan mengoptimalkan data dan informasi iklim dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Pemda diminta turut aktif

Selain potensi krisis pangan global, SYL menjelaskan bahwa tantangan yang tengah dihadapi sektor pertanian Indonesia adalah alih fungsi lahan.

Ia menyebutkan bahwa Kementan telah melakukan berbagai upaya pencegahan sebagai tindak lanjut Undang-undang (UU) 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Sebagai langkah lebih lanjut, SYL meminta pemerintah daerah (pemda) turut aktif demi mengurangi laju alih fungsi lahan.

“Pemerintah daerah harus memiliki ketegasan serta perencanaan yang baik dalam menjaga lahan pertanian dan alokasi lahan untuk kegiatan pembangunan lainnya. Hal ini penting untuk dilakukan demi menjaga produktivitas lahan pertanian,” imbuhnya.

Baca juga: KemenKopUKM Berharap Nestle Bantu Produktivitas Koperasi Peternak Sapi Perah Indonesia

Pada kesempatan itu, SYL berharap, penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian dapat ditingkatkan menjadi skema dan pilihan yang paling mudah dalam memperluas cakupan usaha tani di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pemanfaatan KUR sangat membantu penyediaan alsintan secara mandiri oleh pelaku usaha sektor pertanian.

"Pakailah KUR untuk memperluas usaha tanimu. Ini yang saya sebut pakai gagasan tidak semua kegiatan harus pakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (Pemanfaatan kredit ini) terbukti berhasil karena KUR yang macet hanya 0,3 persen. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik," kata SYL.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com