Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Geothermal IPO, Pasang Harga Awal Rp 820 - Rp 945 per Saham

Kompas.com - 01/02/2023, 19:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham atau 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Adapun rangkaian IPO telah dimulai, di mana masa Penawaran Awal dilaksanakan pada Rabu (1/2/2023) hari ini, hingga 9 Februari mendatang. Pada periode ini, Pertamina Geothermal memasang harga penawaran yang berkisar antara Rp 820 - Rp 945.

Baca juga: Bank DKI Dikabarkan Akan IPO, Target Galang Dana hingga Rp 3 Triliun

Lewat aksi korporasi ini, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 9,78 triliun. Dana segar itu akan digunakan perusahaan untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman.

Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.

Baca juga: PGE: Transisi Energi Jadi Momentum Indonesia Optimalkan Potensi Panas Bumi

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengatakan, Pertamina Geothermal merupakan salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan global yang diukur dengan kapasitas terpasang. Saat ini, perusahaan mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di 6 area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri dan sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama.

PGE memiliki rekam jejak pengembangan panas bumi dan pembangkit listrik yang solid dan terbukti," kata Ahmad, di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Adapun kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun. Perusahaan berambisi meningkatkan basis kapasitas terpasangnya dari 672 MW saat ini menjadi 1.272 MW pada tahun 2027.

Baca juga: PGE Terapkan ESG dan K3 untuk Bisnis Geothermalnya

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com