Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Kini, investasi semakin digandrungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil survei Jakpat, 48 persen responden memilih emas dan perhiasan sebagai instrumen investasinya.
Hal ini membuat emas menjadi instrumen investasi favorit masyarakat Indonesia.
Meski begitu, ada pula beberapa orang yang masih terjebak ke dalam cara investasi yang salah. Itu sebabnya, Metta Anggriani, Certified Financial Planner, dalam siniar CUAN bertajuk “Tips CUAN di Investasi Emas” dengan tautan akses bit.ly/CUANEmas, memberikan beberapa kiat berinvestasi emas agar kita mampu meraih keuntungan.
Saat tahun lalu ramai diberitakan resesi 2023, banyak yang merekomendasikan emas sebagai instrumen investasi. Ini disebabkan emas merupakan aset yang paling stabil. Bahkan, Metta pun setuju dengan pernyataan ini karena telah ada buktinya.
“Artinya, si emas ini instrumen investasi yang digunakan sebagai hedging; pengaman di segala situasi. Artinya ketika kita bicara ekonomi lagi naik, emas juga ikut naik, tapi ketika ekonomi turun, orang gak ambil risiko. Otomatis emas jadi merajai,” ujarnya.
Baca juga: Caranya Membaca Laporan Keuangan Saham Perusahaan
Menurutnya, nilai emas tak akan menurun meskipun berada di masa sulit sekali pun. Meskipun begitu, keuntungan yang kita dapatkan memang tak sebesar saham. Namun, emas adalah aset yang relatif aman.
Tak hanya bagus untuk pemula, ternyata investor-investor lama juga masih membeli emas. Metta mengatakan, “orang yang sering investasi juga terkadang tetap memegang emas karena bisa menyeimbangkan portofolio investasi kita.”
Menurut Metta, menggunakan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek kurang memberikan keuntungan. Pasalnya, ada perbedaan harga beli dan jual dalam suatu periode karena nilai emas naik secara lambat.
Hal ini disebabkan emas adalah aset yang berasal dari bahan tambang. Artinya, ada keterbatasan jumlah dalam produksinya. Jadi, Metta menyarankan untuk menggunakan emas jika ingin berinvestasi untuk jangka menengah hingga panjang.
Dulu, orang mengenal investasi emas hanya dilakukan secara fisik atau batangan. Kini, terdapat pula investasi emas digital yang bisa dibeli dengan harga Rp5.000. Tentunya, usaha ini semakin merangkul lebih banyak masyarakat.
Jika ingin berinvestasi emas fisik atau batangan, kita wajib dibeli di perusahaan tambang emas terpercaya, seperti Antam atau Prudential. Metta menambahkan, “Gak bisa beli semampu kita tapi sesuai dengan pecahan emas yang dijual. Jadi, kalau mau batangan harus terpaku ke satuan emasnya.”
Baca juga: Tips Bisnis F&B ala Forest Beverage Solutions
Sementara itu, apabila ingin mencoba berinvestasi emas digital, sistemnya adalah menabung. Aktivitas ini layaknya menabung di bank; mengumpulkan uang hingga harganya disetarakan dengan jumlah gram emas pada saat itu.
Ada pun perusahaan yang membuka ini juga harus siap jika pelanggan berhasil membeli emas dan memintanya dalam bentuk fisik.
Selain tiga fakta menarik investasi emas di atas, apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menabung atau investasi emas agar terhindar dari penipuan?
Dengarkan jawaban lengkap Metta dalam siniar CUAN episode “Tips CUAN di Investasi Emas” yang dapat diakses melalui bit.ly/CUANEmas.
Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.