Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2023?

Kompas.com - 13/02/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Disusul dengan Vietnam. Vietnam mencatat pemulihan ekonomi yang solid pada 2022, dengan produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 8 persen, laju tercepat dalam 25 tahun.

Kemudian Filipina. Perekonomian Filipina meningkat sebesar 7,6 persen pada tahun 2022 setelah mencatat 7,2 persen pada kuartal keempat, lebih tinggi di antara rata-rata negara-negara berkembang di kawasan Asean, Otoritas Statistik Filipina (PSA) telah mengumumkan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan Thailand dan Singapura. Perekonomian Thailand diproyeksikan tumbuh sebesar 3,4 persen pada 2022.

Sementara pertumbuhan ekonomi di Singapura tumbuh 3,8 persen tahun lalu. Hal ini didorong pencabutan pembatasan perbatasan Covid-19 dan kembalinya investor portfolio global ke pusat keuangan Asia tersebut.

Bagaimana proyeksi 2023?

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan 4,5 persen hingga 5,3 persen untuk tahun 2023.

Dana Moneter Internasional (IMF) dalam pemutakhiran World Economic Outlook (WE) pada bulan Januari 2023, juga memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8 persen pada tahun 2023, menurun dibanding tahun 2022.

Perkiraannya bahwa konsumsi akan tumbuh lebih lambat karena kenaikan suku bunga dapat memengaruhi perilaku konsumen.

Investasi juga diperkirakan akan tumbuh lebih lambat, terutama investasi non-bangunan, karena basis yang tinggi setahun sebelumnya, ditambah dengan global perlambatan ekonomi.

IMF juga mencatat bahwa investasi langsung asing kemungkinan akan melambat pada kuartal menjelang pemilihan presiden yang ditetapkan pada Februari 2024.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) pada Januari 2023, Dana Moneter Internasional atau IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat dari 5,3 persen pada 2022 menjadi 4,8 persen pada 2023.

IMF juga memprediksi perlambatan ekonomi bakal terjadi di negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.

Sementara itu, pertumbuhan Thailand dan Singapura diramalkan rebound dari realisasi pertumbuhan rendah tahun 2022.

Ada dua pelajaran penting dari realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 buat Indonesia. Pertama, Indonesia berada di tengah-tengah rata-rata laju pertumbuhan ekonomi di ASEAN.

Kedua, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 berbasis pada pemulihan dari sisi daya beli masyarakat dalam berkonsumsi.

Secara teoritis kondisi ini belum akan berkelanjutan. Ekonomi akan tumbuh kuat dalam jangka menengah panjang apabila ditopang dengan dorongan dari investasi.

Apalagi dalam situasi inflasi global tahun 2023 yang terus mengancam, kekuatan konsumsi rumah tangga akan mudah tergerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

Rilis
Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Whats New
Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Whats New
Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Spend Smart
Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Whats New
Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Whats New
Anggaran Negara Catat Defisit Pertama Pada Mei 2024, Sebesar Rp 21,8 Triliun

Anggaran Negara Catat Defisit Pertama Pada Mei 2024, Sebesar Rp 21,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com