Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Belum Bangkit

Kompas.com - 29/03/2023, 09:27 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (28/3/2023). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.10 WIB, IHSG berada pada level 6.801,48 atau naik 41,16 poin (0,61 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.760,32.

Sebanyak 246 saham melaju di zona hijau dan 141 saham di zona merah. Sedangkan 199 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas menguat dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 2,3 persen, Strait Times 0,13 persen dan Nikkei 0,42 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,28 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan Selasa merah, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,12 persen, S&P 500 turun 0,16 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq juga terkoreksi 0,45 persen.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, laporan keuaangan kuartal I 2023 bisa memicu window dressing. Jika ini terjadi maka tidak aneh jika IHSG melanjutkan penguatan di bulan April, namun terbatas sebelum menjumpai bulan Mei.

“Secara teknikal, kami belum mengubah view terhadap IHSG yang masih memiliki peluang menuju 6.856. Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.668 – 6.856,” kata William dalam analisisnya.

Baca juga: Harga Saham Naik dan Turun, Apa Penyebabnya?


Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.086 per dollar AS, atau turun 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.084 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami pelemahan tipis, tapi Rupiah masih dalam tren menguat. Ariston menilai, pasar masih mewaspadai suku bunga acuan AS bakal dipertahankan Bank Sentral AS di level yang tinggi.

Kemarin data tingkat keyakinan konsumen AS bulan Maret memperlihatkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi yang artinya ekonomi AS masih bertumbuh di tengah ancaman inflasi. Ini bakal mendorong the Fed mempertahankan sikap hawkishnya tersebut.

Baca juga: Freeport Tambah Porsi Saham di PT Smelting Jadi 65 Persen

“Di sisi lain, kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis perbankan kelihatan mereda dengan membaiknya harga aset-aset berisiko. Rupiah mungkin masih mendapatkan imbas positif dari sentimen ini dan berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini,” kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa bergerak menguat pada kisaran potensi support di sekitar Rp 15.050 per dollar AS, dengan potensi resisten sampai dengan Rp 15.100 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com