Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Permana
Praktisi Brand

Praktisi Brand, Komunikasi dan Omnichannel

Data dan Teknologi bagai Pisau Bermata Dua bagi Merek

Kompas.com - 29/03/2023, 13:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA istilah big data muncul, banyak yang berusaha mengimplementasikan big data ini. Namun banyak juga yang melihatnya hanya sebagai tren saja dan belum menerapkan. Ada juga yang melihat bahwa big data terlalu “big”, tidak sesuai kebutuhan saat ini.

Apapun intepretasi yang terjadi, big data telah menciptakan perubahan pola pikir, bagaimana data bisa berperan lebih penting dalam membuat keputusan.

Dalam konteks merek, kita bicara mengenai data konsumen. Semakin berkualitas data konsumen yang dimiliki, semakin memudahkan dalam melakukan analisa, segmentasi, dan prediksi perilaku konsumen terhadap merek kita.

Pemanfaatan teknologi yang tepat akan mempercepat proses membaca data konsumen (velocity) karena kita bicara jumlah (volume) dan jenis data yang beragam (variety) yang perlu dianalisa. Belum lagi jika kita perlu melakukan “deep dive” agar kualitas data semakin baik (value), semakin akurat dan valid (veracity).

Baca juga: Merek, Konsumen, dan Teknologi

Konsep 5V (velocity, volume, variety, value, veracity) ini yang seharusnya menjadi dasar pemanfaatan data bagi merek untuk lebih mengerti konsumennya. Sayangnya, masih banyak yang belum mendalami konsep ini.

Banyak pemilik merek yang berusaha untuk mendapatkan data konsumen sebanyak-banyaknya dari berbagai aktivitas yang dilakukan tetapi data tersebut hanya disimpan saja dan belum dipergunakan lebih lanjut.

Data konsumen memberikan peranan penting dalam memberikan prediksi yang lebih terukur bagaimana memetakan konsumen dan pola konsumsi konsumen sehingga keputusan yang diambil bisa lebih dipertanggungjawabkan karena berdasarkan analisa yang mendalam.

Ketika Data Bicara

Memanfaatkan data perlu dilihat dari kacamata kualitas data dan data yang mempunyai nilai lebih, bukan sekedar kumpulan data saja. Kualitas data bicara tentang seberapa akurat data yang dimiliki, di antaranya apakah nomor telepon yang dipunyai aktif atau tidak, apakah email yang sudah dikumpulkan email yang aktif, apakah ada area tempat tinggal dari konsumen, di mana lokasi pembelian, dan kebersediaan konsumen untuk dihubungi kembali (consent).

Setidaknya data tersebut perlu diperkaya dengan pembagian berdasarkan basic profile, demographic profile, geographic profile, psychographic profile dan transaction profile. Tiga yang pertama setidaknya harus menjadi kelengkapan data konsumen yang utama.

Dengan adanya pembagian profil konsumen, kita bisa memetakan konsumen kita dan membuat segmentasi yang lebih mendalam sehingga kita bisa menentukan penawaran apa yang bisa diberikan.

Hal yang sering terjadi adalah kita mendapatkan penawaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita karena segmentasi yang salah. Berapa banyak dari konsumen laki-laki yang mendapatkan penawaran produk untuk perempuan atau sebaliknya?

Di sini kita bicara basic profiling yang sudah salah atau kesalahan segmentasi sehingga penawaran yang diberikan oleh merek menjadi tidak sesuai. Ingat, setiap usaha untuk menawarkan sesuatu, ada biaya yang terlibat. Jika salah menawarkan, biaya tersebut menjadi sia-sia.

“Memanusiakan” Teknologi

Teknologi adalah investasi masa kini dan masa depan karena pemanfaatan data konsumen menjadi hal penting dalam menunjang bisnis. Memang sudah tersedia teknologi yang bisa langsung dipakai dengan langganan berbasis SAAS (software as a service) yang mempunyai modul-modul yang siap dipakai.

Di sisi lain, ada juga yang menyediakan custom technology solution yang menawarkan solusi sesuai kebutuhan merek yang bisa dimulai dari kebutuhan dasar dan dikembangkan sesuai kebutuhan.

Solusi yang kedua ini tentunya bisa lebih menjawab ketakutan mengenai biaya teknologi yang timbul karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan yang lebih penting bisa diperbesar kapasitasnya sesuai kebutuhan.

Baca juga: Cara Cek Merek Dagang secara Online

Hal yang perlu diingat di sini adalah kita yang menentukan kebutuhan teknologi yang kita perlukan, bukan teknologi yang menentukan apa yang harus kita lakukan. Sudah saatnya teknologi menjadi lebih manusiawi dengan menawarkan sesuai kebutuhan pengguna.

Ilustrasi sederhana, jika kita membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan konsumen kita secara langsung, kita bisa mulai dengan memanfaatkan solusi Whatsapp for Business dengan disertai desain program yang menarik sesuai dengan journey konsumen, sesuai dengan merek kita. Tidak perlu memikirkan bahwa ini masih kurang, mulai dengan apa yang memudahkan konsumen untuk berinteraksi dengan merek kita.

Intinya mulai dari yang kita butuhkan, cari solusi teknologi yang sesuai, bukan berdasarkan apa yang teknologi tawarkan.

Berkomunikasi lewat Data & Teknologi

Peran teknologi menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam mengumpulkan, memanfaatkan, dan mengolah data. Jika data yang terkumpul sudah berkualitas akan lebih memudahkan saat melakukan komunikasi lanjutan kepada konsumen kita.

Tidak lagi terjadi duplikasi data, kesalahan memasukan data, kesalahan segmentasi, kesalahan melakukan penawaran, dan yang lebih penting adalah data tersebut tidak hanya menjadi sekedar data saja yang dikumpulkan dan tidak diolah lebih lanjut, hanya disimpan sebagai data base atau sebatas laporan kegiatan saja.

Pemilik merek sudah melakukan investasi dalam mengumpulkan data konsumen tetapi masih bingung apa yang harus dimanfaatkan. Sangat disayangkan karena data konsumen tersebut sangat bisa diolah dan diaktifkan kembali agar konsumen yang sudah kenal dengan merek bisa terus terhubung dan memakai kembali merek tersebut.

Berkomunikasi lewat data dan teknologi perlu dilakukan dengan benar agar kita tidak melakukan spamming. Konsumen semakin pintar, ketika mereka mendapatkan spamming promo, dengan mudahnya mereka melakukan blocking message ataupun report as spam karena pesan yang mereka terima tidak mempunya relevansi dengan kebutuhan mereka, karena merek hanya sekedar memanfaatkan data yang dipunyai dengan mengirimkan promo tanpa melihat segmentasi konsumennya (all for one).

Pemanfaatan data konsumen dan implementasi teknologi yang tepat bisa menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Di sisi lain, jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menurunkan nilai merek di mata konsumen.

"Data and technology are double-edged swords; their benefits depend on our ability to harness them, and it is a continuous journey."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com