Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Petani di Klaten Panen Padi IP400, Mentan SYL Ingin Perluas Penerapan IP400

Kompas.com - 10/04/2023, 16:18 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku bersyukur karena petani di Klaten, Jawa Tengah berhasil menerapkan indeks pertanaman padi 400 (IP400) pada lahan 1000 hektar (ha) atau empat kali panen dalam semusim.

Hal tersebut dikatakan Mentan SYL saat menggelar panen raya padi di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).

"Hari ini kita juga langsung menandatangani komitmen bersama untuk percepatan tanam 1.000 hektar pada lahan IP400. Saya kira IP400 jarang didapatkan di wilayah lain dan ini dimotori langsung oleh pemerintah daerah bersama petani yang terus semangat, kompak dan kelihatannya cukup memperlihatkan sesuatu pada bangsa dan negara," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

 

Menurutnya, pola tanam semacam IP400 perlu diperluas agar Indonesia benar-benar berdaulat pangan, mandiri dan modern.

Baca juga: Mentan SYL Harap Pembenahan Saluran Irigasi di Blitar Dongkrak Indeks Pertanaman

SYL mengatakan, pertanaman di wilayah Jawa memang harus lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain. Karena itu, IP400 adalah solusi yang bisa mewujudkan petani sejahtera.

Dia ingin, model IP400 meluas secara masif di seluruh Indonesia. Pasalnya sistem ini sangat baik untuk perekonomian dan kekompakan petani.

"Oleh karena itu, Ibu Bupati (Klaten) akan memberi penjelasan seperti apa 1000 hektar itu akan kita coba jadikan model yang direplikasi atau diduplikasi oleh Kabupaten lain. Terutama tentu saja pertanaman di Jawa lebih khusus karena kita tidak boleh buang satu siklus pertanaman untuk tidak digarap dan tidak diintervensi," katanya.

SYL menambahkan, Klaten adalah kabupaten subur yang memiliki hamparan sawah cukup luas dan merupakan sentra padi terbesar di Jawa Tengah. Kesuburan ini perlu dijaga bersama untuk masa depan bangsa dan negara.

"Jadi saya kira ini luar biasa. Sangat hebat sekali. Menurut saya sih kita kembangkan dan insya allah kami tetap berharap nanti suatu saat bapak presiden akan melihat," katanya.

Baca juga: Harga Gabah dan Beras di Sejumlah Provinsi Turun, BPS: Panen Raya Sudah Merata

Pada kesempatan itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Mentan SYL terhadap produktivitas dan kesejahteraan petani di wilayahnya.

Dia mengaku siap menjaga komitmen bersama untuk meningkatkan skala produksi pertanian yang jauh lebih kuat.

"Kami sangat berkomitmen dengan apa yang didorong Kementerian Pertanian (Kementan) khususnya pada capaian IP400. Perlu kami laporkan bahwa terhitung bulan Januari sampai dengan Maret 2023 kita mengalami surplus hingga 31.000 ton. Sekali lagi terima kasih atas dukungan Bapak Menteri dan jajaran," katanya.

Untuk diketahui, luas baku sawah di Kabupaten Klaten mencapai 31.705 ha. Dengan luas sebesar itu, prognosa Klaten pada Januari hingga Maret 2023 mencapai 19.051 ha atau 29,94 persen, berdasarkan data Badan Pengendalian Statistik (BPS)

Adapun produksi gabah di sana mencapai 103.878 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan produksi beras mencapai 59.817 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com