Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Bangkit, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 18/04/2023, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (18/4/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.05 WIB, IHSG berada pada level 6.802,66 atau naik 15,08 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.787,58.

Sebanyak 169 saham melaju di zona hijau dan 193 saham di zona merah. Sedangkan 192 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 933,64 miliar dengan volume 1,3 miliar saham.

Baca juga: Jelang Libur Panjang Lebaran, Mampukah IHSG Bangkit?

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Strait Times 0,43 persen (14,26 poin) pada posisi 3.305, Hang Seng Hongkong di level 20.730,1 atau terkoreksi 0,25 persen (52,35 poin), dan Shanghai Komposit di level 3.384,7 atau melemah 0,87 poin, (0,03 persen). Sementara itu, Nikkei menguat 0,52 persen (147,6 poin) di level 28.662,4.

Pada penutupan perdagangan Senin, Wall Street berakhir hijau dengan kenaikan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,33 persen, menjadi masing-masing di level 4.151,32 (naik 13,6 poin), dan 33.987,18 (naik 100,71). Indeks acuan saham teknologi Nasdaq juga menguat 0,28 persen (34,26 poin) menjadi 12.157,72.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, dengan pola bullish flag masih dalam pembentukkan dan belum terkonfirmasi. Namun sejauh ini belum ada indikasi IHSG akan menggagalkan pola ini dan berlanjut dengan pelemahan.

“Secara teknikal IHSG lebih memiliki peluang untuk bergerak sideways cenderung menguat sambil menunggu konfirmasi pola dalam range 6.668 sampai dengan 6.856,” kata William dalam analisisnya.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.815 per dollar AS, atau turun 21 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.794 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar mewaspadai penguatan dollar AS pagi ini terhadap nilai tukar lainnya. Indeks dollar AS terlihat menguat lagi pada perdagangan kemarin, dari kisaran 101 ke 102, karena data ekonomi AS yang dirilis Senin malam.

“Data ekonomi China yang dirilis pagi ini dan hasil rapat moneter BI di sore hari mungkin bisa mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap dollar AS. Prospek ekonomi China dan Indonesia yang membaik bisa mendukung penguatan rupiah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.830 per dollar AS sampai dengan Rp 14.750 per dollar AS.

Baca juga: Dollar AS Menguat, Emas Dunia Tergelincir dari Level 2.000 Dollar AS

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com