Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat, Harga Minyak Dunia Turun hingga 2 Persen

Kompas.com - 18/04/2023, 08:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia mengawali pekan dengan merosot hingga 2 persen pada akhir perdagangan Senin (17/4/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Pelemahan itu utamanya dipicu penguatan dollar AS, serta kondisi investor yang mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, yang dapat meredam harapan pemulihan ekonomi.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 1,8 persen menjadi sebesar 84,76 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,05 persen menjadi sebesar 80,83 dollar AS per barrel.

Baca juga: SKK Migas Proyeksi Tren Harga Minyak Mentah Masih Akan Tinggi

Pada pekan lalu, kedua kontrak tersebut sempat membukukan kenaikan mingguan keempat berturut-turut, yang sekaligus rekor terpanjang sejak pertengahan 2022.

Namun indeks dollar AS yang menguat sekitar 0,5 persen pada perdagangan Senin, telah menekan harga minyak dunia. Pasalnya, kenaikan dollar AS membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

"Dollar AS sedikit lebih kuat, dan tampaknya memberi sedikit tekanan pada minyak," ujar Analis Price Futures Group, Phil Flynn.

Di sisi lain, investor tengah bertaruh terkait kemungkinan Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada Mei mendatang, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga hingga akhir tahun ini.

Meski begitu, data pertumbuhan ekonomi China yang akan dirilis Selasa ini, diyakini akan memberikan sentimen positif terhadap harga komoditas, seiring dengan perkiraan Badan Energi Internasional (IEA) bahwa permintaan minyak akan meningkat di 2023.

Data ekonomi China memang turut mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah, sebab negara ini merupakan importir minyak terbesar di dunia.

Namun, IEA juga memperingatkan dalam laporan bulanannya, bahwa pengurangan produksi yang diumumkan OPEC+ berisiko memperburuk defisit pasokan minyak yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua tahun ini, sehingga dapat merugikan konsumen dan menghambat pemulihan ekonomi global.

Baca juga: BBM Habis di Tengah Kemacetan Mudik? Dirut Pertamina: Telepon 135, Motoris Akan Bergerak...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com