Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-6 Lebaran 2023, Pemudik dengan Angkutan Umum dan Sepeda Motor Mulai Meningkat

Kompas.com - 18/04/2023, 06:07 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum dan sepeda motor mulai menunjukkan kenaikan pada H-6 Lebaran atau Minggu (16/4/2023).

Hal ini berdasarkan data yang dihimpun Posko Angkutan Lebaran 2023 dari 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 13 daop/divre, 42 gerbang tol, serta 20 ruas Jalan Arteri.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, berdasarkan data sementara, total jumlah penumpang angkutan umum pada H-6 Lebaran sebanyak 674.457 orang, meningkat dibanding H-7 yang sebanyak 586.270 orang.

Baca juga: Kemenhub Temukan 1.600 Pendaftar Mudik Gratis Ganda

Angka ini juga meningkat 17,50 persen jika dibandingkan dengan H-6 Lebaran 2022 yang sebanyak 528.850 orang.

"Jumlah penumpang tertinggi pada H-6 kemarin terjadi di angkutan udara, yakni sebanyak 221.786 penumpang. Persentasenya mencapai 32,88 persen dari total pengguna angkutan umum di semua moda," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).

Dia merincikan jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-6 Lebaran, yaitu pada angkutan udara sebanyak 221.786 penumpang. Jumlah ini meningkat 36,38 persen dibandingkan H-6 Lebaran 2022 yang sebesar 162.620 penumpang.

Kemudian angkutan jalan sebanyak 127.313 penumpang, meningkat 12,81persen dibandingkan tahun lalu 112.858 penumpang. Angkutan kereta api sebanyak 135.987 penumpang, meningkat 72,25 persen dibandingkan tahun lalu 79.040 penumpang.

Selanjutnya, angkutan penyeberangan 125.042 penumpang, menurun 20,25 persen dibandingkan tahun lalu 156.802 penumpang. Angkutan laut sebanyak 64.329 penumpang, naik 2,61 persen dibandingkan tahun lalu 62.693 penumpang.

"Persentase kenaikan jumlah penumpang tertinggi ada di angkutan kereta api (72,5 persen), disusul angkutan udara, jalan, dan laut," ucapnya.

Sementara itu, jumlah pergerakan kendaraan yang keluar-masuk Jabodetabek hingga H-6 Lebaran tercatat mengalami penurunan untuk mobil dan kenaikan pada sepeda motor.

Jumlah mobil yang keluar Jabodetabek tercatat sebanyak 196.111 kendaraan, yang terdiri dari 123.863 kendaraan yang melewati jalan tol dan 72.248 kendaraan yang melewati jalan arteri.

Kemenhub memperkirakan jumlah kendaraan yang akan keluar Jabodetabek masih akan terus meningkat hingga menjelang Lebaran.

Baca juga: Jadwal Operasional BCA, BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BSI Selama Libur Lebaran 2023

Pada arus mudik Lebaran 2022, tercatat puncak arus kendaraan terjadi pada H-3 sebanyak 226.615 kendaraan yang melewati jalan tol. Sementara, pergerakan mobil yang melewati jalan arteri pada H-6 kemarin mengalami kenaikan 50,54 persen dibanding hari normal.

"Kami terus mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal sebelum terjadi peningkatan arus kendaraan, yang diprediksi terjadi mulai besok (18 April) sampai dengan 21 April 2023," kata Adita.

Sedangkan untuk sepeda motor, tercatat sebanyak 201.700 kendaraan yang keluar dari Jabodetabek atau meningkat 36,49 persen dari hari normal. Dari H-8 sampai dengan H-6, pergerakan menggunakan sepeda motor terus mengalami peningkatan.

"Kemenhub mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik jarak jauh, karena sangat rentan mengalami kecelakaan. Gunakan angkutan umum atau manfaatkan program mudik gratis agar perjalanan lebih aman dan berkesan," tuturnya.

Baca juga: Ada Perubahan, Ini Jam Keberangkatan Mudik Gratis Kemenhub dari Terminal Jatijajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com