3 "Soft Skill" yang Bisa Tingkatkan Kesuksesan Bekerja

NEW YORK, KOMPAS.com – Meluasnya PHK yang terjadi saat ini, baik diumumkan dalam memo atau pesan elektronik dinilai merupakan kebijakan yang kurang memiliki empati. Seorang ahli tenaga kerja Bonnie Low-Kramen mengatakan, belakangan ini para CEO perusahaan kehilangan rasa kemanusiaan yang begitu besar pada pekerjanya.

“Kebanyakan orang mengerti bahwa bisnis terkadang membutuhkan tindakan yang signifikan. Tapi itu tidak perlu harus bertindak kejam, membuat trauma, dan mempermalukan,” kata Low-Kramen mengutip CNBC.

Kramen mengatakan, sebagian besar masalah berasal dari kurangnya keterampilan interpersonal dalam berhadapan dengan seseorang. Menurut survei Penyihir Real Estate tahun 2022 terhadap 1.000 karyawan penuh waktu AS, hampir satu dari lima pekerja mengatakan, mereka mengalami komentar tidak baik atau serangan pribadi dari kepemimpinan di perusahaan mereka bekerja.

Untuk mengatasi hal tersebut Kramen merekomendasikan beberapa soft skill yang bisa dikembangkan oleh para pekerja di tempat mereka bekerja. Dia menjabarkan, beberapa perusahaan mencari kandidat dengan kemampuan komunikasi, kerja tim, empati, dan sikap positif pada karyawan mereka, serta saling menghargai pada atasan dan manajer mereka.

Baca juga: Simak 6 Soft Skill Dunia Kerja yang Harus Dikuasai di Usia 20-an

Untuk lebih rincinya, terdapat tiga soft skill yang sangat penting di lingkungan pekerjaan saat ini, menurut Low-Kramen. Berikut penjelasan 3 soft skill, dan cara menguasainya.

1. Visibilitas

Terkadang, memang benar bahwa ada sedikit gesekan-gesekan yang muncul diantara pekerja. Ini menjadi terlihat bisa ketika kamu mungkin saja tak mempu mengerjakan proyek yang dipercaya untuk diselesaikan, atau sekedar tak mampu menyalahkan kamera saat rapat virtual.

Jika itu dibiarkan, maka sama saja dengan mendukung orang-orang di sekitar kamu, terutama tidak mengalami kemajuan. Mengutip pernyataan CEO Hilton, Chris Nassetta dalam menangani hari-hari awal saat pandemi Covid-19.

Kramen mengatakan, saat itu Nassetta tampil di depan pekerjanya dan dia berkata, “keramahtamahan (saat pandemi) berkurang. Tapi untuk saat ini, saya beri tahu kamu, tidak ada yang akan di-PHK”.

“Dengan adanya transparansi, tidak membuat karyawan Hilton merasa bingung atau tidak terikat pada saat itu, tetapi kejujuran itu membantu memberi mereka rasa stabil,” kata Low-Kramen.

Baca juga: 4 Soft Skill yang Perlu Dimiliki Para Pekerja

2. Jujur

Menjadi pribadi yang rentan di tempat kerja tampak menakutkan, tapi anggaplah itu sebagai kejujuran. Kramen mengatakan, dengan membuka diri kepada kolega kamu tidak berarti memberi tahu mereka setiap detail tentang kehidupan pribadi kamu.

Dia bilang, berbagi sedikit, cukup untuk mengidentifikasi beberapa minat atau pengalaman yang sama, dan ini bisa sangat bermanfaat. Itu juga berlaku untuk karyawan yang perlu membangun hubungan baik dengan atasan mereka seperti CEO dan eksekutif.

“Jika kamu mengalami masalah dengan pengasuh anak, atau menghadapi komplikasi kesehatan, atau situasi keluarga memengaruhi kemampuanmu untuk fokus, pertimbangkan untuk jujur,” katanya.

3. Verbal

Sangat mudah untuk tetap berada dalam circle kamu. Tapi, baik saat berada di kantor atau bekerja dari rumah, Kramen menyarankan untuk tetap meluangkan waktu berbicara dengan kolega. Percakapan cepat sambil lalu, adalah cara yang bagus untuk membangun hubungan.

Menurut laporan Februari dari situs web karir Zippia, jaringan adalah bagian inti dari kesuksesan dimana 85 persen pekerjaan terbuka diisi melalui koneksi pribadi atau profesional. Jika kamu tidak secara alami menarik, menjadi lebih verbal mungkin dapat mulai diterapkan.

“Mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan adalah langkah pertama,” tegas Low-Kramen.

Baca juga: Banyak Pekerja Ingin Work Life Balance, Apakah Ini Akhir Era Hustle Culture?