JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan total pendapatan premi dan kontribusi, total aset, dan total aset investasi terbesar di industri.
Secara rinci total pendapatan premi dan kontribusi lebih dari Rp 22 triliun, dan total aset lebih dari Rp 67 triliun. Total aset investasi sepanjang 2022 juga tercatat lebih dari Rp 61 triliun.
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, di tahun 2022 pembayaran klaim dan manfaat nasabah tercatat sebesar Rp 16,6 triliun atau sekitar Rp 45 miliar per hari di tahun 2022.
Dari nilai tersebut, Rp 1,7 triliun (Rp 1 triliun untuk Klaim Dana Tabarru dan Rp 0,7 triliun untuk klaim manfaat investasi) atau sekitar Rp 4,6 miliar per hari dibayarkan berdasarkan prinsip tolong menolong antar peserta dari Prudential Syariah.
"Momen terpenting, sepanjang tahun 2022, kami membayarkan Rp 16,6 triliun klaim dan manfaat kepada seluruh nasabah. Ini terdiri dari klaim ksehatan yang cukup besar. Penigkatannya di 2022 dari jumlah case nasabah naik 47 persen," kata Karin di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Prudential Gandeng UOB Luncurkan Produk Asuransi Unit Link
Karin mengatakan, tingginya klaim kesehatan itu terjadi karena saat itu tengah dalam pandemi Covid-19. Di waktu yang sama terjadi kenaikan jumlah nasabah yang mulai kembali berobat.
"Jumlah klaimnya besar karena dalam kondisi pandemi. Ada banyak nasabah yang ke rumah sakit dan berobat. Di tahun lalu kita juga mulai melakukan relaksasi dan mengurangi pembatasan," lanjut Karin.
Karin juga menjelaskan di tahun lalu, klaim penyakit kritis mengalami kenaikan 16 persen, sementara itu klaim meninggal dunia mengalami penurunan 77 persen. Dengan jumlah tersebut, menunjukkan bahwa kontibusi medical care mampu menurunkan angka kematian.
Baca juga: 80 Persen Biaya Perawatan David Ozora Ditanggung Asuransi Prudential
Omar Sjawaldy Anwar, President Director Prudential Syariah mengungkapkan, sejak spin off, Prudential Syariah mengelola kontribusi bruto lebih dari Rp 2,3 triliun dan pengelolaan total aset hingga Rp 6,7 triliun.
Omar mengatakan, total klaim yang dibayarkan sejumlah Rp 1,7 triliun diberikan kepada 38.000 nasabah dari total nasabah sebesar 520.000 nasabah.
"Nilainya cukup besar, di Prudential Syariah dana kontribusi nasabah itu dimasukkan ke dana Tabarru, atau dana yang dikumpulkan jika ada peserta lain yang sakit, diambil dari dana itu, dan merupakan konsep tolong-menolong," ungkap Omar.
"Selama satu tahun perjalanan Prudential Syariah menjalankan tiga strategi utama, mencakup inovasi, kolaborasi dan digitalisasi, kami semakin yakin melangkah serta mendukung salah satu fokus pemerintah, menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia,” jelas Omar.
Baca juga: Pasca Spin Off, Prudential Syariah Perluas Pangsa Pasar dengan Produk Baru
Adapun tingkat solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) Prudential Indonesia sebesar 520 persen, sementara tingkat solvabilitas Prudential Syariah dari Dana Tabarru mencapai 249 persen. Sementara untuk tingkat solvabilitas Prudential Syariah dari Dana Perusahaan mencapai 2.809 persen, dan seluruh tingkat solvabilitas kedua perusahaan jauh di atas ketentuan regulator yaitu 120 persen.
“Inovasi yang kami hadirkan bagi nasabah diharapkan memberikan solusi akan kebutuhan nasabah yang terus berubah. Kami juga terus berupaya menciptakan standar baru di industri, mulai dari kualitas pelayanan dan pemasaran, hingga proses operasional," kata Michellina Laksmi Triwardhany (Dhany), President Director Prudential Indonesia.
Selain menjadikan inovasi sebagai tulang punggung perusahaan agar tetap dapat memberikan dukungan bagi nasabah dan masyarakat Indonesia hingga ke masa depan, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah juga didukung oleh tenaga pemasar profesional.
Dhany melanjutkan, tenaga pemasar memiliki peran yang semakin penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam melayani nasabah. Profesionalisme dan kualitas nasabah juga terus diperkuat dengan berbagai pelatihan yang jumlahnya mencapai 30 jam per tahun untuk setiap tenaga pemasar.
Lebih dari itu, guna lebih mendorong pertumbuhan industri dan ekosistem syariah, Prudential Indonesia menjadi perusahaan joint venture pertama yang melakukan spin off unit usaha syariah menjadi entitas baru, yaitu PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) pada April 2022.
Dhani memastikan, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah senantiasa berinovasi untuk dapat terus memberikan pelayanan serta dukungan terbaik bagi nasabah dan masyarakat Indonesia. Dukungan tersebut diwujudkan melalui 12 produk tradisional, 5 produk PAYDI, 1 produk digital dan 30 subdana yang dihadirkan sepanjang 2022.
Pembelian seluruh produk asuransi jugakini telah dilayani secara digital, mulai dari konsultasi dengan tenaga pemasar, hingga proses pembelian dan pengaktifan polis. Semua kemudahan tersebut terwujud berkat kehadiran aplikasi digital PRUForce yang digunakan oleh tenaga pemasar untuk berkomunikasi dan melayani nasabah/calon nasabah dengan lebih efisien. Layanan aplikasi digital juga tersedia untuk produk bancassurance melalui PRUFast untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya