Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Ajak Petani Kolaborasi Hadapi Perubahan Iklim

Kompas.com - 10/06/2023, 16:45 WIB
Dwi NH,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

Rangkaian kegiatan Penas semakin menarik karena mendatangkan petani sereh wangi dan Asosiasi Kopi dari Sumbar.

Berbagai ragam produk hasil olahan komoditas perkebunan, khususnya sereh wangi, pun ditampilkan. Sebut saja, minyak aromaterapi, minyak urut, sabun mandi padat dan cair, balsam, karbol, disinfektan, antihama organik (AHO), serta coffee corner lengkap dengan barista dan demo meracik kopi.

Andi mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan beragam fasilitas untuk menunjang produktivitas petani, termasuk sereh wangi, serta penyuling, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

“Salah satu (fasilitas tersebut) seperti pemberian bantuan benih unggul, alat suling yang standar sesuai kebutuhan, mesin, traktor pengolah lahan, pelatihan tentang budi daya, produksi dan produksi produk hilir,” ujarnya.

Baca juga: Diduga Transaksi Narkoba, PNS di Kabupaten Rokan Hilir Ditangkap Polisi

Mengikuti tren saat ini, Andi menjelaskan, perkebunan diarahkan sebagai perkebunan bioindustri.

Perkebunan, kata dia, juga dikembangkan dengan teknologi modern yang dicirikan dengan penggunaan varietas unggul, efisien, efektif, integrative, zero waste, eco friendly, good agricultural practices (GAP), good handling practices (GHP), kompetitif, mekanisme, dan pemanfaatan Internet of Things (IoT).

Lanjut Andi mengungkapkan, pihaknya memiliki program utama dalam rangka mewujudkan Perkebunan Bioindustri.

Adapun program tersebut, kata dia, meliputi program Logistik Benih Perkebunan (BUN500) melalui penguatan nursery perbenihan mandiri.

Baca juga: BUMN yang Memproduksi Pembenihan Pertanian adalah Sang Hyang Seri

“Kemudian, ada program komoditas berbasis kawasan, yaitu kawasan tanaman tahunan dan penyegar dan kawasan semusim dan rempah, peningkatan produksi, produktivitas dan pengendalian OPT, serta peningkatan mutu dan pengembangan produk perkebunan,” jelas Andi.

Selain itu, lanjut dia, Ditjenbun juga ada program Perkebunan Partisipatif (Pasti), yaitu Peningkatan Kapasitas Usaha Kelapa Genjah Pandan Wangi, Korporasi Kopi PT Java Preanger Lestari Mandiri (JPLM), Pabrik Mini Minyak Goreng (Pamigo), Pengembangan Stevia, dan Ekosistem Perkebunan (Eksis).

Tak hanya itu, kata Andi, pihaknya juga memiliki program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), yaitu kelapa sawit tumpang sari tanaman pangan (Kesatria).

"Diharapkan program ini dapat menjadi jawaban atau solusi bagi petani dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com