Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

ILC ke-111 Resmi Ditutup, Menaker Soroti 3 Hal Ini

Kompas.com - 18/06/2023, 14:01 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-111 resmi ditutup. Sejumlah rekomendasi serta resolusi telah dirumuskan dalam konferensi ini.

Adapun rekomendasi yang dihasilkan meliputi adopsi standar internasional pemagangan berkualitas, transisi yang adil, pelindungan tenaga kerja serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta laporan program dan anggaran International Labour Organization (ILO) 2024-2025.

Rekomendasi tersebut diharapkan berdampak positif bagi Indonesia dalam pembangunan ketenagakerjaan. Utamanya, untuk memajukan keadilan sosial.

Dalam sidang pleno ILC ke-111 itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyoroti tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan keadilan sosial di dunia kerja.

Pertama, memastikan ketersediaan penyerapan tenaga kerja secara menyeluruh dan produktif serta pentingnya pembelajaran sepanjang hayat.

Baca juga: Menaker Ida Ajak Komunitas WNI di Maroko Promosikan PMI

Kedua, revitalisasi kelembagaan pasar kerja sebagai kunci untuk mengurangi ketidaksetaraan di dunia kerja. Ketiga, meningkatkan kualitas serta kondisi kerja melalui pelindungan bagi pekerja dalam mendukung transisi yang berkeadilan akibat perubahan iklim.

Pada kesempatan itu, Menaker juga menekankan urgensi akses pekerja terhadap pelindungan sosial yang komprehensif melalui keterlibatan seluruh pemangku kepentingan serta kerja sama internasional yang lebih luas.

"Keadilan sosial adalah bagian dari lima prinsip dasar Negara Indonesia yang dirancang para pendahulu kami untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Indonesia mendukung sepenuhnya agenda memajukan keadilan sosial ini untuk dilaksanakan secara komprehensif dan tanpa meninggalkan siapa pun," ujar Ida dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (18/6/2023).

Pada kesempatan tersebut, Ida mengajak menteri-menteri ketenagakerjaan di kawasan ASEAN untuk melakukan breakfast meeting.

Untuk diketahui, Direktur Jenderal (Dirjen) ILO Gilbert Huongbo turut hadir dalam pertemuan itu.

Baca juga: Libatkan Pengusaha dan Pekerja, Indonesia Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Swiss

Ida pun mengajak negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mendorong peningkatan daya saing kawasan ASEAN terhadap ekonomi global.

Selain pertemuan dengan menteri-menteri ketenagakerjaan di kawasan ASEAN, Menaker juga menjamu seluruh delegasi tripartit dalam ILC ke-111.

Kebersamaan dalam berbagai event ILC ini diharapkan menciptakan saling pengertian antara pemerintah, pekerja atau buruh, serta pengusaha terjaga dengan baik.

"Saya berharap, seluruh pihak dapat menjaga suasana kekeluargaan tripartit ini. Tak hanya sebagai delegasi yang berjuang untuk kepentingan nasional kita, momen ILC juga membawa spirit kebersamaan guna menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif," kata Ida.

Merespons perumusan ILC, Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemenaker Haiyani Rumondang mengatakan, Indonesia juga mendukung kesimpulan yang telah diadopsi oleh Komite Recurrent Discussion mengenai pelindungan tenaga kerja.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Perusahaan, Kemenaker Komitmen Konsolidasikan Informasi Suplai Pasar Kerja

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com