Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Utang Lapindo ke Negara Capai Rp 2 Triliun | KAI Beri Diskon Tiket Kereta Api 25 Persen

Kompas.com - 22/06/2023, 05:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

1. Utang Lapindo ke Negara Capai Rp 2 Triliun, Setiap Ditagih Selalu Berdalih

Utang dana talangan ganti rugi bencana Lumpur Lapindo PT Lapindo Minarak Jaya (LMJ) masih belum diselesaikan hingga pertengahan 2023. Padahal, utang tersebut sudah jatuh tempo sejak 2019.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan, pihaknya sudah kerap menyurati perusahaan milik keluarga Aburizal Bakrie itu untuk menyelesaikan kewajibannya. Namun, utang tersebut tak kunjung terselesaikan.

"Kita sudah surat menyurat, kita tagih, dan bersangkutan menyampaikan dalilnya," ujar dia dalam media briefing, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Oleh karenanya, Rionald bilang, permasalahan utang Lapindo sudah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) cabang Jakarta. Panitia interdepartemental itu diharapkan dapat menyelesaikan utang yang nilainya telah melebihi Rp 2 triliun.

Selengkapnya baca di sini

2. KAI Diskon Tiket Kereta Api 25 Persen, Berlaku Mulai Hari Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menebar diskon tiket kereta api jarak jauh (KAJJ) hingga 25 persen pada 21-24 Juni 2023. Diskon tiket kereta api ini hanya berlaku untuk keberangkatan kereta pada 25 Juni-9 Juli 2023.

Adapun diskon bisa didapatkan melalui pembelian tiket di mana pun, baik melalui aplikasi KAI Access, situs kai.id, maupun seluruh kanal penjualan tiket yang bekerja sama dengan KAI.

Secara total, KAI mengalokasikan 18.680 tempat duduk untuk berbagai perjalanan KAJJ kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi dengan tarif diskon.

Pelaksana harian Manager Humas Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih mengatakan, promo diskon tiket kereta api hingga 25 persen ini juga berlaku untuk KAJJ yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

Selengkapnya baca di sini

3. Bos OJK: "Badai" Ekonomi Mulai Mereda, tapi Belum Berlalu

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, kondisi perekonomian yang tecermin dari sektor keuangan di Indonesia terus mengalami perbaikan dibandingkan pada kuartal I-2023.

Meskipun demikian, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, Indonesia masih perlu waspada terhadap risiko dan tantangan yang berasal dari pengaruh ekonomi global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com