Pasalnya, core tax dirancang mampu menangani jutaan transaksi, mulai dari pencatatan, SPT, hingga Program Pengungkapan Sukarela (PPS).
Kedua, meneruskan kebijakan desentralisasi fiskal. Pada 2023, transfer ke daerah (TKD) telah mencapai Rp 814,72 triliun, jauh lebih tinggi dibanding tahun 2015 sebesar Rp 150,5 triliun.
Kebijakan ini perlu dilanjutkan untuk mengatasi isu ketimpangan vertikal dan horizontal di daerah dalam mencapai ekonomi yang inklusif.
Hanya saja, porsi belanja produktif dalam APBD mesti ditingkatkan. Saat ini, belanja pegawai masih menjadi belanja tertinggi dengan porsi rata-rata sebesar 35 persen.
Peningkatan belanja produktif akan menstimulus perekonomian sehingga berperan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Ketiga, melanjutkan upaya hilirisasi. Ke depan, ketergantungan terhadap harga komoditas mesti dikurangi.
Oleh karenanya, kita patut mengapresiasi langkah pemerintah melarang ekspor 21 komoditas bahan mentah hingga 2040. Kebijakan itu mendorong kinerja sektor industri sekaligus memberi nilai tambah bagi ekonomi.
Supaya efektif, upaya itu mesti diperkuat dengan strategi menarik investasi. Program hilirisasi 21 komoditas bahan mentah memerlukan kucuran investasi paling sedikit Rp 8.179,5 triliun.
Untuk menggaet investor, insentif pajak patut diberikan di samping mempercepat pelayanan dan penyederhanaan izin berinvestasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.