Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adhi Nugroho
Kepala Unit Humas Bank Indonesia Kalimantan Selatan

Kepala Unit Humas Bank Indonesia Kalimantan Selatan

Menjaga Stabilitas di Era Moderasi Pajak

Kompas.com - 24/06/2023, 17:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TREN deselerasi penerimaan pajak berlanjut seiring berakhirnya momentum durian runtuh kenaikan harga komoditas.

Di tengah moderasi perolehan pajak, tantangan menjaga stabilitas ekonomi terasa kian berat. Terlebih, situasi ekonomi global masih penuh dengan volatilitas dan ketidakpastian meski era pandemi telah berakhir.

Sejak awal tahun, isyarat perlambatan pendapatan negara memang sudah mencuat. Kementerian Keuangan mencatat, penerimaan pajak pada Januari 2023 tumbuh 48,6 persen, kemudian turun menjadi 40,35 persen pada Februari 2023.

Tren deselerasi itu terus berlanjut pada Maret 2023 dan April 2023, masing-masing sebesar 33,78 persen dan 21,29 persen.

Kendati secara kumulatif penerimaan negara dari pajak hingga April 2023 masih tergolong baik, yakni setara 40,05 persen dari target APBN 2023, sinyal retardasi itu tetap patut kita waspadai.

Pasalnya, angka pertumbuhan penerimaan pajak pada April 2023, jauh lebih rendah dibanding April 2022 yang mencapai 51,49 persen.

Dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, moderasi pajak terjadi akibat normalisasi basis penerimaan.

Gangguan rantai pasok dan penurunan harga komoditas berimbas negatif pada aktivitas ekspor dan impor, yang menjadi sumber utama perolehan pajak.

Di samping itu, bendahara umum negara juga dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Yaitu menurunkan defisit APBN di bawah 3 persen sebagai langkah konsolidasi fiskal pascapandemi.

Jika tidak tercapai, maka kredibilitas fiskal akan menjadi taruhannya sebab amanat itu tertuang dalam UU No.2/2020.

Kabar baiknya, surplus APBN terus berlanjut pada April 2023, baik dari sisi keseimbangan umum maupun keseimbangan primer.

Angin segar juga datang dari kinerja ekonomi nasional yang tetap tumbuh kuat. Pada triwulan I 2023, perekonomian Indonesia secara tahunan tumbuh 5,03 persen, sedikit lebih tinggi dibanding triwulan IV 2022 sebesar 5,01 persen.

Hanya saja, upaya menjaga stabilitas ekonomi di tengah moderasi pajak menghadirkan tantangan tersendiri.

Opsi mengotak-atik instrumen fiskal demi mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih terbatas. Padahal, kedudukan pajak dalam perekonomian amat krusial karena empat fungsi yang dimilikinya: anggaran, mengatur, stabilitas, dan redistribusi pendapatan.

Peran pajak

Di akhir era pandemi, daya beli perlahan meningkat. Sadar bahwa kelas atas pulih lebih cepat, pajak memainkan perannya sebagai instrumen redistribusi pendapatan untuk mencapai keadilan sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com