JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Jumat (7/7/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Kamis (6/7/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.757,33 atau naik 38,35 poin (0,57 persen).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, setelah pada penutupan Kamis menembus ke atas level 6.744. Level support IHSG berada di 6.700, 6.622 dan 6.589, sementara level resistennya di 6.767, 6.815 dan 6.884.
“IHSG telah menembus ke atas 6.744 yang sebelumnya merupakan resisten fraktal dan kini menghadapi resisten Fibonacci 6.767, dimana kenaikan di atasnya akan membuka jalan menuju 6.815. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Melemah
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola dan potensi penguatan lanjutan dengan estimasi target resistance selanjutnya ada pada 6.800 sebagai level psikologis.
“Setelah IHSG telah berhasil menembus resistance 6.754 pada hari Kamis, potensi penguatan lanjutan menuju resistance psikologis 6.800. Terjadi kenaikan nilai transaksi harian sehingga membuka potensi IHSG untuk melanjutkan penguatannya,” kata William.
William memperkirakan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.711 – 6.800.
Baca juga: MIND ID Tegaskan Mau Jadi Pemegang Saham Pengendali Vale Indonesia
Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas, antara lain:
1. WH Project
NISP rekomendasi buy, support 1.190, resistance 1.370.
PNBN rekomendasi buy, support 1.175, resistance 1.465.
SMGR rekomendasi buy, support 6.000, resistance 6.550.
2. BhinaArtha Sekuritas
EMTK rekomendasi buy, support 705, resistance 820 - 950, target 820
ESSA rekomendasi buy on weakness, support 585, resistance 695 0 880, target 695
HRUM rekomendasi buy on weakness, support 1.500, resistance 1.690, target 1.690
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.