JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Kamis (6/7/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.
Melansir RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG ditutup pada level 6.757,33 atau naik 38,35 poin (0,57 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.718,97.
Sementara itu, terdapat 306 saham yang hijau, 218 saham merah dan 220 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 9,7 triliun dengan volume 21,2 miliar saham.
Baca juga: IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah Melemah
Top gainers yang mendorong IHSG antara lain, Gajah Tunggal (GJTL) yang melonjak 14,5 persen pada posisi Rp 1.340 per saham. Kemudian Mitra Adiperkasa (MAPI) pada level Rp 1.810 per saham atau naik 6,4 persen, dan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) yang naik 4,5 persen di posisi Rp 2.740 per saham.
Top losers di antaranya, Dharma Polimetal (DRMA) yang ambles 3,7 persen menjadi Rp `1.395 per saham. Dilanjutkan oleh Ciputra Development (CTRA) yang turun 2,3 persen pada posisi Rp 1.050 per saham. Sementara itu, Bank Syariah Indonesia (BRIS) terkoreksi 2,2 persen menjadi Rp 1.710 per saham.
Baca juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Bursa Asia berakhir merah dengan penurunan Nikkei 1,7 persen (565,6 poin) pada level 32.773, Hang Seng Hongkong ambles 3,02 persen (577,3 poin) di posisi 18.533,05, Shanghai Komposit turun 0,54 persen (17,3 poin) menjadi 3.205,57, dan Strait Times di posisi 3.150,43 atau turun 1,1 persen (34,9 poin).
Di awal perdagangan, bursa Eropa juga merah dengan penurunan FTSE 1,3 persen (97,2 poin) di level 7.345,05. Sementara itu GDAXI melemah 1,1 persen (175,2 poin) pada posisi 15.762,17.
Baca juga: Ditutup Menguat, IHSG Kembali Tembus Level 6.700
Berdasarkan Bloomberg, rupiah sore ini juga ditutup melemah. Pukul 14.59 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 15.056 per dollar AS atau turun 38 poin (0,26 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 15.018 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.