Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Kompas.com - 06/07/2023, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (6/7/2023). Hal ini berbeda dengan rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.16 WIB, IHSG bergerak pada level 6.726,29 atau naik 7,3 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.718,97.

Sebanyak 211 saham melaju di zona hijau dan 180 saham di zona merah. Sedangkan 233 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 888,9 miliar dengan volume 2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia pagi ini mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 1,01 persen (336,6 poin) pada level 33.002, Hang Seng Hongkong pada posisi 18.956,93 atau melemah 0,8 persen (153,4 poin), dan Strait Times turun 0,37 persen (11,6 poin) dan bergerak pada level 3.173,73. Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,15 persen (4,9 poin) ke level 3.227,8.

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpeluang menguat hari ini jika berhasil menembus level 6.726. Level support IHSG hari ini berada di 6.622, 6.589, 6.542 dan 6.509, sementara level resistennya di 6.726, 6.767, 6.815 dan 6.884.

Baca juga: The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga, Wall Street Ditutup di Zona Merah

Rebound dari garis SMA-20 pada perdagangan kemarin, akan mendorong IHSG menguat ke 6.744 apabila menembus ke atas 6726. Namun IHSG dapat memulai pullback minor apabila tetap di bawah 6.726 hari ini. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.10 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.063 per dollar AS, atau turun 46 poin (0,3 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.017 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar menanggapi sinyal dari Bank Sentral AS yang akan menaikan suku bunga acuannya paling tidak 2 kali lagi tahun ini dari notulen rapat Bank Sentral AS yang dirilis dini hari tadi.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS. Sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat negatif pagi ini menanggapi rilisan notulen rapat The Fed tersebut dimana indeks saham Asia bergerak turun di pembukaan pasar. Ini bisa menambah sentimen pelemahan bagi rupiah yang juga aset berisiko,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Bank Sentral AS akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada Kamis dinihari tanggal 27 Juli mendatang. Di sisi lain, data-data ekonomi AS yang dirilis belakangan sebenarnya berada di bawah ekspektasi pasar. Bila data ekonomi mendatang juga menampilkan angka menurun, ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan AS akan berubah kembali.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah ke level Rp 15.050 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.000 per dollar AS.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Didorong Pengurangan Pasokan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com