JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui harga beras kualitas medium mengalami kenaikan, namun, tidak signifikan.
Adapun dilansir dari situs Panel Harga Bapanas, Selasa (11/7/2023) pukul 6.00 WIB, harga beras medium nasional rata-rata Rp 12.500 per kilogram.
"Harga beras yang medium memang ada kenaikan sedikit," kata Zulkifli di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Meski demikian, Zulkifli mengatakan, masalah harga beras yang mengalami kenaikan dapat diatasi dengan beras Bulog.
Baca juga: Bos Bulog Pastikan 500.000 Beras Impor Sudah Disalurkan
Ia mengatakan, harga beras Bulog masih sesuai dengan HET untuk menjaga stabilitas harga.
"Kalau ada kesulitan, ada beras Bulog, beras Bulog tetap Rp 9.450 per kilogram," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mendorong penguatan cadangan pangan untuk komoditas pangan pokok strategis dalam rangka menghadapi ancaman krisis pangan agar tidak menggerus ketahanan pangan.
Arif saat ini pengelolaan cadangan pangan sudah memiliki landasan regulasi yang kuat melalui Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022.
"Dengan adanya Perpres tersebut, langkah strategis penguatan stok dan cadangan pangan kita bangun dengan menugaskan BUMN di bidang pangan, Perum Bulog dan ID Food untuk mengelola beberapa komoditas pangan pokok strategis yang ditangani pemerintah," ujar Arief dalam siaran resminya, dikutip Kamis (6/7/2023).
Baca juga: Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Bos Bulog: Enggak Masalah...
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan agar pemerintah mewaspadai ancaman El Nino yang berpotensi menurunkan produksi pangan, harus dilakukan mitigasi risiko sehingga dampak kekeringan ekstrem tersebut dapat diminimalisir.
"Juli sampai Desember diperkirakan kita akan menghadapi El Nino. Ini jelas akan berpengaruh pada stok Cadangan Beras Pemerintah, karena hasil panen otomatis akan terganggu," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Arief meminta Bulog menyiapkan sarana dan prasarana yang dimiliki agar bisa mengoptimalkan penyerapan produk petani pada saat panen terutama di wilayah sentra.
"Jadi Bulog dengan Modern Rice Miling Plant (MRMP)-nya yang ada di beberapa wilayah sentra produksi padi harus diisi dengan maksimal. Begitupula dengan Corn Dryer dan agar silo-silo tersebut mulai diisi, seperti di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang akan panen raya jagung itu menjadi momentum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan," jelas Arief.
Baca juga: Jokowi Buka Keran Impor Beras 1 Juta Ton dari India
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.