Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Cadangan Pangan, Bapanas Minta Bulog Siapkan Sarana Prasarana Penyerapan Beras

Kompas.com - 06/07/2023, 12:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong penguatan cadangan pangan untuk komoditas pangan pokok strategis dalam rangka menghadapi ancaman krisis pangan agar tidak menggerus ketahanan pangan.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, saat ini pengelolaan cadangan pangan sudah memiliki landasan regulasi yang kuat melalui Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022.

"Dengan adanya Perpres tersebut, langkah strategis penguatan stok dan cadangan pangan kita bangun dengan menugaskan BUMN di bidang pangan, Perum Bulog dan ID Food untuk mengelola beberapa komoditas pangan pokok strategis yang ditangani pemerintah," ujar Arief dalam siaran resminya, dikutip Kamis (6/7/2023).

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan agar pemerintah mewaspadai ancaman El Nino yang berpotensi menurunkan produksi pangan, harus dilakukan mitigasi risiko sehingga dampak kekeringan ekstrem tersebut dapat diminimalisir.

Baca juga: Hadapi El Nino, Menteri Pertanian Dorong Daerah Siapkan Lumbung Pangan

"Juli sampai Desember diperkirakan kita akan menghadapi El Nino. Ini jelas akan berpengaruh pada stok Cadangan Beras Pemerintah, karena hasil panen otomatis akan terganggu," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Arief meminta Bulog menyiapkan sarana dan prasarana yang dimiliki agar bisa mengoptimalkan penyerapan produk petani pada saat panen terutama di wilayah sentra.

"Jadi Bulog dengan Modern Rice Miling Plant (MRMP)-nya yang ada di beberapa wilayah sentra produksi padi harus diisi dengan maksimal. Begitupula dengan Corn Dryer dan agar silo-silo tersebut mulai diisi, seperti di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang akan panen raya jagung itu menjadi momentum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan," jelas Arief.

Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam arahannya di Istana Negara, Senin (3/7/2023) yang meminta seluruh jajarannya untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi global yang masih tidak menentu.

Baca juga: Bapanas: 74 Kabupaten/Kota Masih Rentan Rawan Pangan

Adapun terkait dengan Cadangan Beras Pemerintah, Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi mengatakan, stok beras yang dikelola Bulog saat ini sebesar 605.924 ton dengan pengadaan dalam negeri mencapai 204.771 ton dan dari luar negeri mencapai 335.182 ton serta penyerapan komersil sebesar 65.970 ton.

Arief mengatakan, meskipun serapan Bulog dalam negeri masih belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar 2,4 juta ton, pihaknya meminta Bulog untuk terus menyerap beras dalam negeri. Adapun importasi yang dilakukan merupakan alternatif terakhir dan terpaksa dilakukan.

"Importasi merupakan pilihan terakhir dan opsi yang tersulit buat kita semua. Sehingga sampai semester 1 ini, kami sampaikan bahwa dari 2 juta ton target pengadaan dari luar negeri, hingga saat ini baru terealisasi hanya sekitar 500.000 ton, karena kita optimalkan serapan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah dan bahwa penyaluran bantuan pangan pemerintah berupa beras melalui penugasan Perum Bulog selama tiga bulan terakhir itu dipenuhi dari hasil penyerapan dalam negeri tersebut," terang Arief.

Baca juga: Bapanas Janji Harga Ayam di Jakarta Normal dalam 10 Hari ke Depan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com