Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Bos Bulog: Enggak Masalah...

Kompas.com - 06/06/2023, 08:07 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog buka suara ihwal rencana pemangkasan ekspor beras oleh Vietnam ke beberapa negara tujuannya termasuk Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku tidak mempersoalkan jika Vietnam resmi melakukan kebijakan itu lantaran menurut dia setiap negara memang memiliki kebijakan masing-masing.

"Enggak masalah karena itu kondisi, situasi, negara- negara punya kebijakan," ujarnya saat ditemui Kompas.com di kawasan Senayan Jakarta, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Satgas Pangan Diminta Pastikan Penyaluran Beras Bansos 2023 Tak Dikorupsi

Walau demikian, Buwas, sapaannya, mengatakan, Indonesia tetap harus memiliki alternatif negara lain yang tetap bisa mengekspor berasnya ke dalam negeri ketika dibutuhkan. "Vietnam oke punya kebijakan itu, tapi ada Thailand, India, Pakistan ya, kita lihat saja ada alternatif lain," ungkap Buwas.

Buwas menyebutkan, Vietnam memang menjadi negara pengimpor beras terbanyak ke tiga untuk Indonesia.

"Sementara emang iya terbanyak dari sana. Tapi sementara mereka mau nutup kan berarti kita harus ada alternatif.  Myanmar kan juga banyak produksi, terus India juga banyak, Pakistan juga banyak," ucap Buwas.

Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan adanya kebijakan pemangkasan ekspor beras Vietnam, seharusnya Indonesia mampu memenuhinya dengan produksi dalam negeri. "Ini waktunya Indonesia produksi sendiri," kata Arief singkat.

Sebagai informasi, Vietnam berencana untuk mengurangi ekspor berasnya menjadi 4 juta ton per tahun pada tahun 2030. Angka ini turun 44 persen dari volume ekspor beras sebanyak 7,1 juta ton di tahun lalu.

Alasan utama Pemerintah Vietnam untuk mengurangi volume ekspor beras tersebut demi mengamankan pasokan beras dalam negeri. Diketahui, Vietnam merupakan pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand.

"Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim," tulis dokumen pemerintah tertanggal 26 Mei, dikutip Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Dalam laporan tersebut juga terungkap, pendapatan negara dari ekspor beras akan turun menjadi 2,62 miliar dollar AS per tahun pada tahun 2030. Realisasi ini anjlok dari penerimaan 3,45 miliar dollar AS pada tahun 2022.

Baca juga: Perum Bulog Serap 500.000 Beras dalam Negeri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ombudsman: Penyaluran KUR dari Perbankan ke UMKM Belum Optimal

Ombudsman: Penyaluran KUR dari Perbankan ke UMKM Belum Optimal

Whats New
Menteri Bahlil: Warga Rempang Tak Tolak Investasi, Tapi Minta Syarat Ini Dipenuhi

Menteri Bahlil: Warga Rempang Tak Tolak Investasi, Tapi Minta Syarat Ini Dipenuhi

Whats New
Harga Pertamax Cs Naik Dinilai Tidak Berdampak Signifikan ke Inflasi

Harga Pertamax Cs Naik Dinilai Tidak Berdampak Signifikan ke Inflasi

Whats New
Meski Diresmikan Hari Ini, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Beroperasi Besok di 3 Stasiun

Meski Diresmikan Hari Ini, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Beroperasi Besok di 3 Stasiun

Whats New
UMKM Masih Terkendala Akses KUR, Ombudsman Usulkan 5 Hal Ini

UMKM Masih Terkendala Akses KUR, Ombudsman Usulkan 5 Hal Ini

Whats New
Dukung Bursa Karbon RI, Ini Langkah Anak Usaha Pertamina Kurangi Emisi

Dukung Bursa Karbon RI, Ini Langkah Anak Usaha Pertamina Kurangi Emisi

Whats New
Cara Daftar Paylater BCA

Cara Daftar Paylater BCA

Whats New
Harga Gabah Naik, Daya Beli Petani Menguat

Harga Gabah Naik, Daya Beli Petani Menguat

Whats New
Ingin Ekspansi ke Luar Negeri, Pelaku Bisnis Butuh Solusi Otomasi Pendapatan dan Keuangan

Ingin Ekspansi ke Luar Negeri, Pelaku Bisnis Butuh Solusi Otomasi Pendapatan dan Keuangan

Whats New
Ini Alasan Media Sosial Harus Dipisah dengan E-commerce

Ini Alasan Media Sosial Harus Dipisah dengan E-commerce

Whats New
Bank Dunia Beberkan 3 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bank Dunia Beberkan 3 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Era Ekonomi Digital, Startup di RI Butuh Pemodal Ventura Korporasi

Era Ekonomi Digital, Startup di RI Butuh Pemodal Ventura Korporasi

Whats New
Komitmen PT Axia Prima Sejahtera, Berikan Solusi Terbaik untuk Industri Sistem Pengamanan

Komitmen PT Axia Prima Sejahtera, Berikan Solusi Terbaik untuk Industri Sistem Pengamanan

Rilis
Realisasi KUR Pertanian Capai Rp 53,5 Triliun hingga Awal Oktober 2023

Realisasi KUR Pertanian Capai Rp 53,5 Triliun hingga Awal Oktober 2023

Whats New
Mengenal Perbedaan Simbol Copyright, Trademark, dan Registered pada Produk dan Jasa

Mengenal Perbedaan Simbol Copyright, Trademark, dan Registered pada Produk dan Jasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com