JAKARTA, KOMPAS.com - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan PT RMK Energy Tbk (RMKE) berencana akan melepas sahamnya ke publik. Saat ini perusahaan tengah dalam penawaran awal atau bookbuilding.
Adapun rentang harga saham yang ditawarkan berkisar Rp 350 sampai dengan Rp 450 per saham. RMKO berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 250 juta lembar saham, atau maksimal sebesar 20 persen dari total jumlah saham yang dicatatkan, atau maksimal sebesar Rp 112,5 miliar.
Penggunaan dana dari hasil penawaran umum seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha Perseroan. Pihak yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO Perseroan ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.
Baca juga: Catat Jadwal Cum Date 5 Emiten, dari MAPI hingga RMKE
RMKO merupakan perusahaan dengan spesialisasi bisnis jasa batubara terintegrasi yang menyediakan jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat. Jasa yang ditawarkan oleh RMKO di antaranya persiapan infrastruktur pertambangan, penambangan batubara, persiapan dan pembangunan jalan pengangkutan, jasa pengangkutan batubara, persiapan infrastruktur emplasemen sampai pemuatan batubara, serta penyewaan alat-alat berat.
Pada 2022, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 184,87 miliar meningkat sebesar 6,5 kali lipat semenjak beroperasi tambang in-house RMKE, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada tahun 2021.
Pendapatan Perseroan mengalami pertumbuhan sejak 2021 dengan CAGR 2020-2022 sebesar 7,9 kali. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6 persen dan 44,4 persen terhadap total pendapatan Perseroan.
Baca juga: Volume Jasa Angkutan Batu Bara RMKE Tumbuh 100 Persen di Awal 2023
Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali lipat menjadi Rp 19,08 miliar.
Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontraktorindo, Vincent Saputra mengatakan IPO ini dapat mendukung RMKO untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatra Selatan.
“RMKO menjadi pelengkap jasa logistik pada proses hulu yang juga nantinya akan menunjang kegiatan usaha hilir RMKE yang fokus pada jasa logistik batubara. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan,” kata Vinvent dalam siaran pers, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: RMKE Catat Lonjakan Volume Penjualan 610,5 Persen hingga Februari 2023
Vincent mengungkapkan, potensi batubara di Sumatra Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional.
“Kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatra Selatan. Manajemen juga menargetkan RMKO dapat menggarap proyek-proyek nongrup yang tidak terbatas di Sumatra Selatan dan terbuka dengan peluang logistik komoditas lain kedepannya,” lanjut dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Royaltama Mulia Kontraktorindo, Nathania Pricilla Saputra juga menambahkan saat ini Perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house RMKE.
Namun dengan dibukanya akses hauling road ke Muara Enim, yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan tidak berelasi dengan menggarap tambang-tambang potensial di Sumatra Selatan.
“Melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, RMKO juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batubara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batubara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan,” ujar Nathania.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.