Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Kompas.com - 13/07/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (12/7/2023). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.16 WIB, IHSG berada pada level 6.813,15 atau naik 4,9 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.808,2.

Sebanyak 264 saham melaju di zona hijau dan 185 saham di zona merah. Sedangkan 200 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 3,7 miliar saham.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 11.000 Per Gram

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG mengakhiri pergerakan sideways yang selama ini dibatasi oleh supply zone 6.754. Dia bilang, IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatannya hingga akhir pekan.

"Resistance breakout yang terjadi memungkinkan terjadinya fase retest, namun menurut kami hanya akan terjadi koreksi sehat yang menjadi peluang untuk menambah posisi saham. Kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.754 – 6.843," kata William dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini melaju di zona hijau. Indeks Nikkei Jepang menguat 1,2 persen (399,69 poin) menjadi 32.343,6, indeks Komposit Shanghai China bertambah 0,96 persen (22 poin) di posisi 3.218,16. Sementara itu, indeks Strait Times Singapura naik 1,5 persen (50,1 poin) pada posisi 3.225,53, dan Hang Seng Hongkong menguat 430,4 poin (2,28 persen) ke posisi 19.291,35.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Menguat, Tembus 80 Dollar AS Per Barrel

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga bergerak di zona hijau. Melansir data Bloomberg, pukul 09.28 WIB rupiah berada pada level Rp 14.974 per dollar AS, atau naik 100 poin (0,67 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.074 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh data CPI AS atau inflasi konsumen AS bulan Juni menunjukan penurunan ke 3 persen di bawah ekspektasi 3,1 persen, dan sebelumnya 4 persen.

“Rupiah berpotensi menguat lagi hari ini yang meningkatkan ekspektasi bahwa kebijakan suku bunga tinggi di AS akan segera dihentikan. Hari ini Potensi penguatan ke arah Rp 14.950- Rp 15.000 persen, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.100 per dollar AS,” ungkap Ariston kepada Kompas.com.

Namun di sisi lain, probabilitas kenaikan suku bunga acuan AS di bulan Juli ini masih besar dan mungkin terjadi. Gubernur Jerome Powell sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa kenaikan mungkin akan terjadi 2 kali lagi untuk menekan inflasi ke level target 2 persen.

Baca juga: Inflasi AS Melambat, Wall Street Ditutup di Zona Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com