Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Menguat, Tembus 80 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 13/07/2023, 09:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia menguat pada akhir perdagangan Rabu (12/7/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB, dengan minyak berjangka Brent tembus ke level 80 dollar AS per barrel untuk pertama kalinya sejak Mei 2023.

Penguatan itu didorong ekspetasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan memiliki lebih sedikit kenaikan suku bunga, usai rilisnya data inflasi AS yang menunjukkan penurunan.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,2 persen atau 92 sen AS menjadi sebesar 75,75 dollar AS per barrel. Sedangkan harga minyak mentah Brent naik 0,9 persen atau 71 sen AS menjadi sebesar 80,11 dollar AS.

Baca juga: Inflasi AS Melambat, Wall Street Ditutup di Zona Hijau

Inflasi AS pada Juni 2023 turun ke level 3 persen secara tahunan (year on year/yoy), melandai jika dibandingkan Mei 2023 yang mencapai 4 persen (yoy). Data inflasi Juni itu menjadi yang terendah bagi AS sejak Maret 2021.

“Ini adalah angka terendah sejak pandemi, tetapi penting untuk diingat bahwa ini masih dalam situasi sementara. Tapi secara keseluruhan, para pelaku pasa menyambut baik hal (angka inflasi) ini,” ujar Naeem Aslam, Kepala Investasi Zaye Capital Markets.

Dengan laju inflasi yang lebih terkendali, para pelaku pasar secara umum memperkirakan hanya akan ada satu kali lagi kenaikan suku bunga AS.

Tetapi para pelaku pasar di sektor minyak berharap The Fed tak lagi melanjutkan tren kenaikan suku bunga.

Seperti diketahui, tren suku bunga tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Lantaran, bunga yang mahal membuat aktivitas ekonomi terganggu sehingga mengurangi permintaan terhadap bahan bakar.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di sisi lain, perkiraan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) dan Badan Energi Internasional (IEA) terkait kondisi pasokan minyak di pasar global yang akan tetap mengetat hingga 2024, turut mempengaruhi kenaikan harga minyak.

“Neraca minyak semakin ketat baik saat pasokan diturunkan, atau permintaan direvisi naik. Jika keduanya terjadi pada saat yang sama, perubahannya bisa menjadi seismik,” kata Analis PVM Tamas Varga.

IEA memperkirakan pasar minyak akan tetap ketat pada paruh kedua tahun 2023, didorong adanya optimisme permintaan yang kuat dari China dan negara berkembang lainnya, seiring dengan kebijakan pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia.

Arab Saudi tekah mengumumkan perpanjangan masa pemangkasan produksi sebanyak 1 juta barrel per hari (bph) hingga Agustus 2023. Begitu pula dengan Rusia yang memperpanjang masa pemotongan ekspor dan produksi masing-masing 500.000 barrel per hari.

Maka total pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sekitar 5 juta barrel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan minyak global.

Baca juga: Soal Usulan Pertashop Jual Pertalite, Menteri ESDM: Nanti Pertamax Enggak Laku...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com