Service yaitu konsumsi yang jasanya dimanfaatkan. Contohnya, jasa dokter, jasa pelayanan publik, dan sebagainya.
Baca juga: Cara Transfer Pulsa Indosat 2023 serta Syarat dan Biayanya
Lalu, komponen kedua dari PDB adalah investasi yang menghitung suatu pengeluaran untuk barang modal. Misalnya pembelian rumah, pembangunan pabrik baru, program baru, dan beberapa jenis investasi lainnya.
Pengeluaran pemerintah atau government spending adalah komponen yang menghitung seluruh pengeluaran pemerintah. Contohnya membayar gaji PNS atau ASN, membeli alutsista militer, membangun infrastruktur dan lain-lain.
Kemudian, komponen terakhir penyusun PDB adalah ekspor bersih yang menghitung selisih antara total ekspor yang didapat lalu dikurangi dengan total impor.
Baca juga: KAI Sebut LRT Jabodebek Bakal Balik Modal dalam 13 Tahun
Adapun beberapa manfaat dari penghitungan PDB adalah sebagai berikut:
Terdapat dua pendekatan umum untuk menghitung PDB. Pertama, pendekatan produksi yaitu melibatkan menjumlahkan nilai tambah semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi dalam ekonomi.
Misalnya, nilai tambah dari pertanian, manufaktur, dan sektor jasa akan dihitung dan kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan PDB.
Baca juga: Cara Memindahkan m-Banking BNI ke HP Baru dengan Mudah
Kedua, pendekatan pengeluaran yaitu melibatkan menjumlahkan total pengeluaran untuk konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan saldo ekspor-impor. Dalam pendekatan ini, PDB didefinisikan sebagai jumlah total pengeluaran dalam perekonomian.
Dalam metode pendekatan pengeluaran, rumus PDB adalah menjumlahkan total pengeluaran konsumsi rumah tangga (C), total investasi (I), total pengeluaran pemerintah (G), dan selisih ekspor dan impor (X-M).
Sehingga, rumus dasar PDB adalah PDB = C+I+G+(X-M) atau PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor-impor).
Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu PDB, komponen, manfaat, hingga cara menghitungnya. Bisa dikatakan, PDB adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.