Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Bangkit

Kompas.com - 18/07/2023, 09:54 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (18/7/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.21 WIB, IHSG berada pada level 6.883,75 atau naik 16,61 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.867,14.

Sebanyak 238 saham melaju di zona hijau dan 184 saham di zona merah. Sedangkan 226 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 3,04 miliar saham.

Baca juga: Simak Proyeksi IHSG Hari Ini dan Rekomendasi Sahamnya

Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova memperkirakan IHSG akan menuju level 6.800 hari ini, setelah kemarin IHSG ditutup di bawah resisten sekitar level 6.912. Level support IHSG berada di 6.780-6.800, 6.728 dan 6.671, sementara level resistennya di 6.912, 6.960 dan 6.985.

“IHSG membentuk cluster dengan candle bearish pin bar pada Fibonacci yang dapat diikuti dengan adanya pullback yang diperkirakan tetap berada di atas 6.800. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas melaju di teritori negatif. Indeks Strait Times Singapura turun 0,07 persen (2,3 poin) pada posisi 3.252,13, Hang Seng Hong Kong melemah 298,7 poin (1,54 persen) ke posisi 19.115, dan indeks Komposit Shanghai China terkoreksi 0,43 persen (13,9 poin) di posisi 3.195,68, Sementara itu, Indeks Nikkei Jepang menguat 0,11 persen (36,6 poin) menjadi 32.427,9.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB rupiah berada pada level Rp 14.987 per dollar AS, atau naik 26 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.013 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh indeks manufaktur AS yang menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi. Sementara itu, pagi ini indeks dollar AS masih tertekan di bawah angka 100.

“Rupiah bisa menguat terhadap dollar AS hari ini. Dollar AS masih tertekannya terhadap nilai tukar lainnya pagi ini meskipun semalam data indeks manufaktur wilayah New York AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston menilai, saat ini pelaku pasar tengah menunggu data penting termasuk data penjualan bulan Juni. Dari dalam negri, rupiah bisa mendapatkan support dari data neraca perdagangan bulan Juni yang masih menunjukkan surplus.

Dia memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak ke arah Rp 14.950 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.030 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Berakhir di Zona Merah Sore Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com