Pengguna moda transportasi umum Jakarta tentu tidak asing dengan KRL Jabodetabek.
KRL yang dioperasikan PT KAI Commuter ini memiliki panjang lintasan 418 kilometer dari Jakarta, Depok, Bekasi, Serpong, Bogor, Tangerang, hingga Rangkasbitung.
Moda transportasi ini melayani penumpang di wilayah Jabodetabek melalui lebih dari 90 stasiun.
Sebagai moda transportasi berbasis rel perkotaan, tarif KRL Jabodetabek sebesar Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama dan tarif progresif Rp 1.000 tiap 10 kilometer berikutnya.
Lantas seperti apa perbandingannya?
Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan, tarif MRT Jakarta dan tarif LRT Jabodebek tidak bisa dibandingkan lantaran melayani rute yang berbeda.
"Tidak bisa dibandingkan dengan tarif MRT dan LRT Jakarta karena rutenya beda sekali. MRT dan LRT Jakarta hanya (jarak) pendek," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Pemeberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportrasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno.
"Kan beda, MRT kan di wilayah selatan ke pusat. Ini kan wilayah timur nih belum ada angkutan umum di sana. Paling dari Bekasi, kalau Bekasi ada KRL," ucap Djoko kepada Kompas.com, Kamis.
Kedua Pengamat Transportasi tersebut mengatakan, tarif LRT Jabodebek mungkin masih bisa dibandingkan dengan KRL Jabodetabek meski jalur yang dilayani tetap ada perbedaan.
"Perbandingannya dengan KRL Jabodetabek. Ya kalau dihitung murahnya jelas murah KRL, tapi jalurnya juga beda. LRT Jabodebek ini beririsan dengan rute kendaraan pribadi, jadi bidikannya memang pengguna mobil pribadi," ucap Darmaningtyas.
Sementara menurut Djoko, tarif LRT Jabodebek bisa dibandingkan dengan KRL Jabodetabek.
Namun harus diingat bahwa keduanya memiliki segmen pasar yang berbeda, yaitu LRT Jabodebek untuk kalangan menengah ke atas sedangkan KRL Jabodetabek untuk kalangan menengah ke bawah.
"KRL lihat tarifnya kalau menengah ke bawah, kalau LRT menengah ke atas. Kalau menengah ke atas feedernya harus bagus," tutur Djoko.
Bahkan kata Djoko, ada moda transportasi lain yang tarifnya bisa diadu dengan LRT Jabodebek untuk arah Jakarta-Cibubur, yaitu bus JR Connexion.
Pasalnya layanan bus JR Connexion ini mampu mengantarkan penumpang hingga ke kawasan perumahan. Berbeda dengan LRT Jabodebek yang hanya sampai Stasiun Harjamukti karena tidak dilengkapi dengan feeder.
"Pertimbangannya adalah sekarang sudah beroperasi bus namanya JR Connexion itu sampai dengan pusat kota itu tarifnya dulu sebelum pandemi Rp 20.000 mungkin sekarang Rp 25.000 lah. PP berarti Rp 50.000 dia ada di Blok M, ada di Monas," kata Djoko.
"Itu total Rp 50.000 ya kira-kira kayak gitu gambarannya. Meskipun naik bus dengan kereta lebih cepat kereta. Tapi ya tentunya harus menyediakan feeder dari kawasan perumahan ke stasiun terdekat," tambahnya.
Baca juga: Estimasi Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp 23.000-Rp 24.000
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya