Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Sebut LRT Jabodebek Bakal Balik Modal dalam 13 Tahun

Kompas.com - 17/07/2023, 20:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkirakan LRT Jabodebek bakal balik modal dalam 13 tahun setelah beroperasi.

Adapun total investasi pembangunan LRT Jabodebek mencapai Rp 32,5 triliun dari semula sebesar Rp 29,9 triliun. Sebab terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar Rp 2,6 triliun.

Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, pengembalian modal (return of investment) LRT Jabodebek ini sebagian berasal dari pendapatan tiket (farebox) dan pendapatan non-tiket (non-farebox) serta sebagian besar dibiayai oleh subsidi pemerintah.

Dia bilang, pendapatan non-farebox yang digunakan untuk pengembalian modal sekitar 1-5 persen dari jumlah pendapatan tiket.

Baca juga: Kemenhub Hentikan Sementara Uji Coba LRT Jabodebek

Sebagai informasi, pendapatan non-tiket moda transportasi umum bisa berasal dari penempatan iklan di stasiun atau gerbong LRT, penamaan stasiun, penyewaan kios, dan sebagainya.

"Kita punya hitungan tarif lah yang yang enggak beda-beda jauh dari Rp 25.000 itu. Nah dari situ kan dengan tarif itu kita bisa mengembalikan investasi ini 13 tahun," ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (17/7/2023).

Kendati demikian, dia bilang, cepat atau lambatnya jangka waktu return of investment ini tergantung dari daya beli masyarakat terhadap tarif LRT Jabodebek nantinya.

Baca juga: Ikut Uji Coba LRT Jabodebek? Siapkan Kartu Ini untuk Pembayaran Rp 1

Sementara hingga kini ketentuan tarif LRT Jabodebek termasuk besaran subsidi tarif (public service obligation/PSO) masih belum diputuskan oleh Kementerian Perhubungan.

Padahal besaran PSO ini akan memengaruhi besaran tarif sehingga akan berpengaruh juga pada hitungan jangka waktu pengembalian modal proyek LRT Jabodebek.

"Tarif ini nanti relasinya dengan pengembalian modal. Jadi kalau misalnya pemerintah nanti ngasih subsidinya besar, berarti kan tarifnya bisa turun," jelasnya.

Baca juga: Menhub Harap 140.000 Orang Beralih Gunakan LRT Jabodebek

Evaluasi salam waktu satu tahun

Lebih lanjut dia menjelaskan, apabila PSO yang diberikan pemerintah lebih besar otomatis tarif lebih murah sehingga daya beli masyarakat lebih besar. Hal ini memungkinkan pengembalian modal LRT Jabodebek bisa lebih cepat dari 13 tahun.

"Tapi dengan nanti berjalannya waktu apabila dengan tarif ini yang sudah disubsidi pemerintah ini masyarakat willingnes to paynya mampu, berarti kan subsidi pemerintah yang besar itu bisa dipakai untuk mempercepat pengembalian investasi," lanjutnya.

Oleh karenanya, pihaknya masih akan melihat bagaimana tren penggunaan LRT Jabodebek ke depannya. Adapun LRT Jabodebek akan beroperasi penuh pada 18 Agustus 2023.

"Kita lihat nanti ya. Satu tahun itu kan kita melakukan evaluasi atau 6 bulan kita melakukan evaluasi seperti apa. Karena kita juga harus nanti baru melihat kan willingness to paynya kemampuan beli masyarakat seperti apa," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com