Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

Kompas.com - 25/07/2023, 09:36 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (25/7/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.15 WIB, IHSG berada pada level 6.939,24 atau naik 39,84 poin (0,58 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.899,39.

Sebanyak 245 saham melaju di zona hijau dan 160 saham di zona merah. Sedangkan 232 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

Founder WH Project William Hartanto memproyeksikan, IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan. Secara teknikal IHSG telah menyelesaikan penutupan intraday gap dan diperkirakan akan melanjutkan pengujian resistance 6.921.

“Kami menilai bahwa pilihan saham untuk trading sudah lebih banyak sambil pelaku pasar mengamati apakah IHSG bisa menembus atau setidaknya mendekati level 7.000 atau tidak, dan perkembangan kabar The Fed. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.800 – 6.921,” ujar William.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas di teritori positif. Indeks Strait Times Singapura naik 0,06 persen (2,02 poin) pada posisi 3.267,16, indeks Komposit Shanghai China bertambah 1,3 persen (40,9 poin) di posisi 3.205,15, dan Hang Seng Hong Kong naik 2,6 persen (489,6 poin) ke posisi 19.157,75. Sementara itu, indeks Nikkei Jepang melemah 0,28 persen (90,8 poin) menjadi 32.610,1.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.006 per dollar AS, atau naik 20 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.026 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah cenderung konsolidasi menguat. Hal ini dibayangi keputusan Bank Sentral AS pekan ini yang akan menaikan suku bunga acuannya.

“Ada potensi rupiah bergerak menguat pagi ini terhadap dollar AS setelah data PMI sektor jasa AS yang disurvei oleh S&P untuk bulan Juli dirilis lebih rendah dari ekspektasi, meskipun masih berada di area pertumbuhan,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Menurut dia, hal tersebut sedikit banyak bisa memberikan tekanan ke dollar AS karena menurunnnya aktivitas sektor jasa bisa memicu the Fed melonggarkan kebijakan pengetatan moneternya. Sementara dari dalam negeri, hasil RDG sore ini diperkirakan, Bank Indonesia masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan.

“BI juga mungkin masih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.000 per dollar AS dengan potensi resisten pada level Rp 15.050 per dollar AS,” ungkap dia.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Sahamnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com