Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Proyek LRT Salah Desain, Wamen BUMN: Belok Harus Pelan Sekali

Kompas.com - 02/08/2023, 16:10 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

Jembatan lengkung LRT ini sendiri menjadi jembatan bentang terpanjang di Indonesia karena diukur dari jarak masing-masing dua pilar di kedua sisi, bukan panjang keseluruhan. Sehingga konstruksinya sangat rumit dan butuh presisi yang sangat tinggi.

Proses pembangunannya dilakukan dengan metode balanced cantilever. Ini artinya, strukturnya dibangun dengan memanfaatkan efek keseimbangan yang membuat struktur dapat berdiri dan menahan beban sangat berat tanpa ditopang penyangga sementara.

Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek Diundur, Erick Thohir Bantah Ada Masalah Sistem

Dengan memanfaat efek keseimbangan ini pula, maka selama pembangunan lengkung LRT, tidak membutuhkan pier tiang penyangga di tengah.

Terlebih penggunaan pier tidak memungkinkan karena lengkung LRT ini berdiri tepat di atas jalan Tol Dalam Kota dan jalan protokol di bawahnya sehingga sangat sempit.

Dari sisi estetika, penggunaan tiang di tengah-tengah juga dinilai kurang bagus. Proses konstruksi lengkung LRT ini adalah menggunakan box girder beton yang memiliki ciri khas berongga pada bagian dalamnya.

Dengan perhitungan yang sangat presisi, box girder ini kemudian dipasang dari kedua sisi hingga kemudian bisa bertemu atau saling menyambung di tengah atau tepat di atas jalan tol.

Baca juga: Profil Pelabuhan Jamrud Surabaya, Terminal Tersibuk di Tanjung Perak

(Penulis: Yohanna Artha Uly | Editor: Akhdi Martin Pertama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com