Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Berencana Akuisisi Satu Bank Syariah Sebelum Akhir Tahun

Kompas.com - 08/08/2023, 16:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bakal mengakuisisi satu bank syariah dalam proses aksi korporasinya berupa spin off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan satu bank tersebut sebelum menyepakati kontrak jual-beli.

"Kita lagi proses, kita harap bisa ada kontrak kesepakatan jual-belinya dengan salah satu bank yang lagi kita deketin sebelum akhir tahun juga. Ini lagi nego harga dengan mereka," ujarnya di Tangerang, Banten, Selasa (8/8/2023).

Kendati demikian, dia enggan menyebut nama bank yang akan diakuisisi tersebut sebelum kontrak jual-beli diteken. Yang jelas, bank syariah yang akan diakuisisi ini bukanlah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.

Baca juga: BTN Targetkan Bisa Raup Dana Murah Capai Rp 200 Triliun di 2023

Nixon menjelaskan, akuisisi bank syariah ini dilakukan lantaran BTN membutuhkan perusahaan cangkang karena pada proses spin off ini nantinya akan dibentuk bank umum syariah (BUS) terlebih dulu. Barulah setelah itu akan ada kerja sama dengan BSI dalam bentuk equity.

Lantaran target penyelesaian mandat spin off BTN Syariah pada akhir 2023, maka proses akuisisi bank syariah ini ditargetkan dapat selesai sebelum akhir 2023

"Bukan BSI, kan kita spin off dulu. Ada PT, bank. Karena kita enggak ngejar buat PT baru. Jadi kita akuisisi salah satu bank dan itu syariah. Kemudian ini nanti kalau udah jadi, baru nanti BSI masuk sebagai pemegang saham," jelasnya.

Baca juga: BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 105,15 Miliar di Kuartal I-2023

Dia mengungkapkan, skema spin off ini dipilih lantaran perseroan menilai pengalihan aset yang langsung dilakukan dapat berisiko besar bagi perusahaan.

Adapun risikonya berupa dampak finansial yang akan terlalu berat, di antaranya aspek pajak yang harus menjadi perhatian penting, dimana biaya pajak yang harus dibayarkan sangat besar.

"Ya memang skemanya kan spin off dulu, baru nanti di ujungnya dikerjasamakan dengan BSI gitu ya. Karena enggak mungkin pengalihan aset kita lakukan hari ini. Ada resiko yang cukup besar kalau polanya pengalihan aset sehingga kita sepakati dengan BUMN polanya adalah spin off dulu, nanti equity-nya akan dikerjasamakan dengan BSI," tukasnya.

Baca juga: Modus Terkini Pinjol Ilegal, Transfer Dana Tanpa Sepengetahuan Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com