Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 14/08/2023, 08:19 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Senin (14/8/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (11/8/2023) berakhir pada di zona merah pada level 6.879,97 atau turun 0,19 persen.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, saat ini tren IHSG sedang bearsih alias turun, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya penguatan walaupun tipis.

“Sentimen saat ini masih positif, sehingga peluang (IHSG) untuk mengalami kenaikkan pekan ini cukup terbuka lebar. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG memasuki fase konsolidasi dengan potensi melemah dengan support dan resistance 6.834-6.924. Ada potensi penguatan tapi tipis,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Baca juga: IHSG Sepekan Tumbuh 0,40 Persen, Kapitalisasi Pasar Melonjak jadi Rp 10.056 Triliun

Dia bilang, analisis Goldman Sachs Group Inc menjadi sentimen pasar saat ini. Goldman Sachs meramalkan potensi penurunan tingkat suku bunga oleh The Fed pada akhir Juni 2024 yang kemungkinan dilakukan secara bertahap.

“Pemotongan tingkat suku bunga didorong oleh keinginan untuk menormalkan tingkat suku bunga yang harus mendekati inflasi. Goldman juga mengatakan, kenaikkan tingkat suku bunga pada bulan September akan dipertahankan untuk tidak berubah, namun akan berubah pada pertemuan di bulan November mendatang,” ujar Maximilianus.

Senada, Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova mengatakan, peluang pelemahan IHSG masih terbuka usai pada pekan lalu IHSG ditutup tipis di atas garis SMA-5 pada chart mingguan. Level support IHSG berada di 6.835, 6.794 dan 6.753, sementara level resistennya di 6.970, 7.015 dan 7.058.

“IHSG diperkirakan akan retest zona resisten 6.950-6.970 apabila tembus ke atas resisten minor di level 6915. Pelemahan menuju 6.835 dapat terjadi apabila IHSG tetap di bawah 6.915. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” ujar Ivan.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:

1. Ajaib Sekuritas
INKP rekomendasi buy 9.700, TP 10.000, stop loss <9.450
MDKA rekomendasi buy 3.280, TP 3.380, stop loss <3.200
ACES rekomendasi buy 700, TP 720, stop loss <675

2. BinaArtha Sekuritas
BBCA rekomendasi taking profit, support 8.800, resistance 9.475 - 10.250, target 9.475
INCO rekomendasi hold, support 6.300, resistance 6.600 - 7.200, target 6.600
MDKA rekomendasi buy on weakness support 3.110, resistance 3.400 - 3.760, target 3.400

3. Pilarmas Investindo
MNCN last price 525, support 510, resistance 550, target 550
PNLF last price 306, support 302, resistance 312, target 312
MAIN last price 482, support 472, resistance 492, target 490

Baca juga: Akhir Pekan, Rupiah dan IHSG Ditutup di Zona Merah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com