Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pertumbuhan Ekonomi 2024 Lebih Rendah, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Kompas.com - 17/08/2023, 06:05 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 sebesar 5,2 persen secara tahunan. Hal ini sebagaimana tercantum dalam asumsi dasar ekonomi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Target tersebut lebih rendah daripada target pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN 2023, pertumbuhan ekonomi nasional ditargetkan mencapai 5,3 persen secara tahunan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target pertumbuhan ekonomi tahun depan ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu. Salah satunya terkait suku bunga bank sentral yang masih tinggi.

Baca juga: Jokowi Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2 Persen pada 2024

Bank sentral di berbagai negara memang tidak lagi agresif mengerek suku bunga acuannya. Namun demikian, tingkat suku bunga acuan yang tinggi diproyeksi bertahan lama.

"Kita melihat kondisi dunia dengan kenaikan suku bunga yang sangat drastis, higher, faster, bahkan longer," kata dia, dalam konferensi pers RAPBN 2024 dan Nota Keuangan, di Gedung Ditjen Pajak Pusat, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Bendahara negara memprediksi, tingkat suku bunga acuan yang tinggi akan berpengaruh terhadap perekonomian berbagai negara, dalam kurun waktu 1 hingga 1,5 tahun ke depan.

"Oleh sebab itu kita mengantisipasi dari sisi itu," ujarnya.

Meskipun target yang dipatok pemerintah lebih rendah, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih terjaga. Hal ini terefleksikan dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen.

"Ini above expectation dari para pelaku pasar, ini adalah satu hal yang sangat bagus," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2024. Hal tersebut disampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (16/8/2023).

"Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen," kata dia.

Hal tersebut diungkapkan setelah mempertimbangkan potensi perekonomian dan memperhitungkan risiko yang akan datang. Jokowi menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 7 kuartal terakhir sejak akhir 2021 secara konsisten berada di atas 5 persen. Untuk itu, ia meminta stabilitas ekonomi makro terus dijaga.

"Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 harus kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek," imbuh dia.

Baca juga: Nilai Ekonomi Digital ASEAN Capai 194 Miliar Dollar AS, 40 Persennya Dikuasai RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Hanya Dipatok di Kisaran 5 Persen, Sri Mulyani: Ini Ambisius, tapi Realistis..

Whats New
Pemerintah 'Pelototi' Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Pemerintah "Pelototi" Kenaikan Harga Bawang Merah, Cabai Merah, dan Gula Pasir

Whats New
Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Kekhawatiran dan Harapan Pengusaha Usai Pergantian Kepala Otorita IKN

Whats New
Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Kinerja Manufaktur Merosot, Kemenperin Sebut Imbas Permendag Kemudahan Impor

Whats New
Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Tugas Berat Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Periode Kedua

Whats New
Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Kamis, Serikat Buruh Akan Gelar Demo Tolak Tapera di Depan Istana

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Diperpanjang, Simak Syarat dan Caranya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com