JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia perlu mempercepat transformasi ekonomi.
Transformasi ekonomi akan ditempuh melalui 2 strategi utama, yaitu strategi jangka pendek dan jangka menengah.
Hal tersebut disampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Jokowi Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2 Persen di 2024
"Strategi jangka pendek yang pertama meliputi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan prevalensi stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi," terang dia.
Sementara itu, strategi jangka menengah akan difokuskan pada lima agenda.
Agenda pertama adalah mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera,dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan.
Hal tersebut dibarengi dengan reformasi sistem perlindungan sosial, termasuk penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia.
Kedua, mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Strategi menengah ketiga mencakup pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.
"Empat, meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, melalui hilirisasi sumber daya alam," ucap Presiden.
Adapun yang terakhir, strategi transformasi ekonomi jangka menengah adalah dengan mendorong pengembangan ekonomi hijau.
Baca juga: Ketua MPR Tekankan Pentingnya Penerapan Ekonomi Sirkular untuk Dukung Hilirisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.