Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Generasi Pandemi Bersiap Masuk Dunia Kerja

Kompas.com - 22/08/2023, 08:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

WAKTU begitu cepat berlalu. Tiga tahun lebih sudah, tepatnya 16 Maret 2020, ketika pembelajaran daring mulai diberlakukan hingga pertengahan 2022.

Ketika itu, mahasiswa baru angkatan 2020 akan memulai pembelajaran di jenjang pendidikan tinggi untuk pertama kalinya.

Atau mahasiswa tahun-tahun sebelumnya baru saja menyelesaikan perkuliahan beberapa semester, yang kemudian berlanjut sepenuhnya daring.

Dunia pendidikan berubah seketika. Tidak terbayangkan bagaimana pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing. Jarak memisahkan, tetapi ikatan emosional coba direkatkan dengan segala keterbatasan.

Kini tahun 2023, dunia pendidikan kembali berubah, kembali ke sedia kala. Hampir semua pembelajaran telah kembali ke ruang kelas. Hanya kelas-kelas dengan mata kuliah tertentu yang masih menawarkan pembelajaran daring.

Mahasiswa yang dulu memulai perkuliahan secara daring, kini telah memasuki semester-semester akhir. Mereka mulai menyusun tugas akhir dan bersiap memasuki dunia kerja.

Sejumlah penelitian di Amerika Serikat memperlihatkan “kegagapan” mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Sebagian mengemukakan ketidaksiapan dengan sejumlah alasan seperti kekurangan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha.

Pandemi selama hampir tiga tahun yang memaksa pembelajaran daring telah mengakibatkan pembelajaran praktik menjadi tidak efektif.

Sebagian mahasiswa juga “terbuai” dengan pembelajaran “santai” di rumah sehingga konsep dan teori yang disampaikan seolah menguap, akibatnya terjadi defisit pengetahuan.

Sejumlah pengguna perusahaan dikabarkan mulai mengeluh mengenai kekurangan lulusan ini. Akibatnya keterampilan dasar yang mestinya telah dikuasai lulusan baru, harus kembali diajarkan.

Kesiapan mahasiswa

Bagaimana dengan Indonesia? Sepertinya sedikit banyak mempunyai kesamaan. Sejumlah staf bagian sumber daya manusia mengeluh mengenai kurangnya keterampilan berinteraksi lulusan baru. Pengetahuan yang minim juga sempat dikeluhkan.

Sebenarnya jauh sebelum pandemi pun, banyak perusahaan yang mengeluh lulusan perguruan tinggi belum siap bekerja.

Dan tak satu pun perguruan tinggi yang berani menjamin bahwa lulusan mereka telah siap memenuhi kebutuhan dunia usaha. Pandemi bukanlah penyebab.

Namun, pandemilah yang justru membuat generasi ini punya kelebihan yang tidak dimiliki generasi sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com