Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau pada Awal Sesi, Rupiah Melemah

Kompas.com - 04/09/2023, 09:42 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/9/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.994,25 atau naik 0,24 persen (16, 5 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.977,65.

Sebanyak 235 saham melaju di zona hijau dan 163 saham di zona merah. Sedangkan 224 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 818,6 miliar dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Bakal Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Ilustrasi saham perusahaan. ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Ilustrasi saham perusahaan.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat setelah pada akhir pekan lalu ditutup tipis di bawah resisten 7.005.

Level support IHSG hari ini berada di 6.920, 6.869 dan 6.823, sementara level resistennya di 7.005, 7.058 dan 7.128.

“IHSG diperkirakan menguat ke level 7.058 sebagai resisten berikutnya apabila hari ini tembus di atas 7.005. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak mayoritas pada teritori positif. Indeks saham Hang Seng Hong Kong naik 1,9 persen (349,4 poin) ke posisi 18.731,74, Nikkei Jepang bertambah 0,46 persen (149 poin) pada level 32.860,5.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, 251 Saham Hijau

Sementara itu, Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,96 persen (8,5 poin) di posisi 3.163,2.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah berada pada level Rp 15.248 per dollar AS, atau turun 6 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.242 per dollar AS.

Ilustrasi warga menunjukkan uang baru. Simak lokasi layanan penukaran uang rupiah baru di wilayah Tasikmalaya selama periode Ramadhan 2023 dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi warga menunjukkan uang baru. Simak lokasi layanan penukaran uang rupiah baru di wilayah Tasikmalaya selama periode Ramadhan 2023 dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi usai data tenaga kerja AS yang dirilis di akhir pekan kemarin menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan AS masih terlihat solid.

Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini karena sentimen tersebut. Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp 15.280 per dollar AS hingga Rp 15.300 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.220 per dollar AS hingga Rp 15.200 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia

Data Non-Farm Payrolls bulan Agustus (data perubahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar industri pertanian) menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar yaitu 187.00.

Data tenaga kerja yang masih solid bisa menaikan lagi angka inflasi karena bisa meningkatkan belanja/permintaan sehingga membuka peluang suku bunga acuan AS ditahan di level tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat positif. Indeks saham Asia bergerak menguat di pagi ini. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” tambahnya.


Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com