Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Lanjutkan Pelemahan, Tertekan Penguatan Dollar AS

Kompas.com - 07/09/2023, 08:53 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia memperpanjang tren penurunan dengan merosot 0,4 persen pada akhir perdagangan Rabu (6/9/2023) waktu setempat atau Kamis (7/9/2023) pagi waktu Indonesia Barat.

Harga emas dunia masih tertekan penguatan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury, dan penguatan dollar AS karena investor mencari aset lindung nilai di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,48 persen ke level 1.916,50 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,4 persen ke level 1.944,20 dollar AS per ons.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Ilustrasi emas, emas batangan. PIXABAY/LINDA HAMILTON Ilustrasi emas, emas batangan.
Indeks dollar AS naik 0,04 persen ke 104,85, bertahan di dekat level tertingginya dalam enam bulan. Penguatan dollar AS ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi minat terhadap emas.

Sementara imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun berada di level 4,295 persen, naik dari level 4,267 persen pada perdagangan kemarin sore. Kenaikan itu membuat emas yang tidak memiliki imbal hasil, kurang menarik bagi investor.

Namun, pergerakan emas yang terus melemah dinilai Presiden EverBank World Markets Chris Gaffney sebagai tindakan 'wait and see' para pelaku pasar di tengah penantian kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depannya.

"Pergerakan harga emas tidaklah dramatis, melainkan hanya wait and see apa yang akan dilakukan FOMC (pertemuan The Fed) dan juga apakah ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi atau tidak," kata Gaffney.

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 6.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Saat ini pasar meyakini The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan 19-20 September mendatang, menurut alat CME FedWatch. Namun pasar tetap memperkirakan peluang sebesar 43 persen untuk The Fed kembali menaikkan suku bunga di tahun ini.

Gaffney mengatakan, ketahanan perekonomian AS, terutama pada pasar tenaga kerja yang menguat, akan memungkinkan The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com