Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Lanjutkan Pelemahan, Tertekan Penguatan Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia memperpanjang tren penurunan dengan merosot 0,4 persen pada akhir perdagangan Rabu (6/9/2023) waktu setempat atau Kamis (7/9/2023) pagi waktu Indonesia Barat.

Harga emas dunia masih tertekan penguatan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury, dan penguatan dollar AS karena investor mencari aset lindung nilai di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,48 persen ke level 1.916,50 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,4 persen ke level 1.944,20 dollar AS per ons.

Sementara imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun berada di level 4,295 persen, naik dari level 4,267 persen pada perdagangan kemarin sore. Kenaikan itu membuat emas yang tidak memiliki imbal hasil, kurang menarik bagi investor.

Namun, pergerakan emas yang terus melemah dinilai Presiden EverBank World Markets Chris Gaffney sebagai tindakan 'wait and see' para pelaku pasar di tengah penantian kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depannya.

"Pergerakan harga emas tidaklah dramatis, melainkan hanya wait and see apa yang akan dilakukan FOMC (pertemuan The Fed) dan juga apakah ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi atau tidak," kata Gaffney.

Saat ini pasar meyakini The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan 19-20 September mendatang, menurut alat CME FedWatch. Namun pasar tetap memperkirakan peluang sebesar 43 persen untuk The Fed kembali menaikkan suku bunga di tahun ini.

Gaffney mengatakan, ketahanan perekonomian AS, terutama pada pasar tenaga kerja yang menguat, akan memungkinkan The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.


Terlebih, setelah OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak mereka, yang mana dapat mengerek harga minyak dan menganggu perekonomian global.

Untuk diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung akan kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.

Sebaliknya, ketika suku bunga tidak naik atau bahkan turun maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

https://money.kompas.com/read/2023/09/07/085323026/harga-emas-dunia-lanjutkan-pelemahan-tertekan-penguatan-dollar-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke