Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Gangguan LRT Jabodebek Ditargetkan Rampung Akhir Oktober

Kompas.com - 08/09/2023, 11:25 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penanganan gangguan-gangguan yang terjadi pada LRT Jabodebek akan selesai paling lambat akhir Oktober 2023.

Seperti diketahui, sejak diresmikan 28 Agustus lalu para stakeholder terus mengevaluasi operasional LRT Jabodebek.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, setidaknya ada empat gangguan utama yang telah diterima laporannya oleh Kemenhub, yaitu terkait pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, dan sistem operasi.

Baca juga: Kereta LRT Jabodebek Kerap Gangguan, Kemenhub Masih Percaya PT INKA

Saat ini keempat gangguan tersebut tengah ditangani oleh PT INKA, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta stakeholder terkait.

"Ditargetkan (penanganannya) selesai awal September hingga akhir Oktober," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2023).

Adita menjelaskan, saat ini proses tindak lanjut oleh stakeholder terkait masih terus berlangsung di bawah pengawasan langsung dari Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Kendati demikian, dia melihat animo yang sangat tinggi untuk mencoba LRT Jabodebek. Hal ini terlihat dari jumlah penumpang LRT Jabodebek hingga Rabu sore (6/9/2023) atau hari ke-10 beroperasi mencapai 331.947 orang.

Baca juga: Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Capai 222.800 Orang dalam Sepekan

Oleh karenanya, dia berharap kehadiran moda transportasi ini dinikmati oleh lebih banyak masyarakat. Terlebih lagi, saat ini tarif tiket LRT Jabodebek masih didiskon sampai 30 September 2023 sehingga tarifnya flat Rp 5.000 untuk semua rute.

"Alhamdulillah sejauh ini feedback yang kami terima relatif positif, meski ada beberapa catatan yang perlu kami evaluasi terkait operasional LRT Jabodebek," ucapnya.


Lebih lanjut, Adita menuturkan bahwa saat ini terdapat 12 rangkaian kereta (trainset) yang dioperasikan dan siap melayani penumpang. Jumlah rangkaian kereta ini secara bertahap akan ditambahkan hingga keseluruhan rangkaian kereta yang berjumlah 31 dioperasikan, dengan formasi 27 rangkaian dioperasikan untuk melayani penumpang, 2 rangkaian dilakukan perawatan berat, dan 2 rangkaian disiagakan sebagai cadangan.

"Dengan jumlah rangkaian tersebut, untuk saat ini LRT Jabodebek akan dioperasikan dari pukul 05.00 WIB hingga 18.58 WIB dengan headway 10-20 menit," tutur Adita.

Kendati demikian, Adita optimistis ke depan LRT Jabodebek dapat dioperasikan sesuai dengan pola operasi ideal dengan jam operasi lebih lama dan headway hingga 4-8 menit ketika keseluruhan rangkaian kereta sudah dijalankan secara bertahap sehingga masyarakat diharapkan dapat terus memantau jadwal LRT Jabodebek ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Whats New
Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com