Menabung Dana Darurat Vs Bayar Utang, Mana yang Harus Lebih Dulu?

Simpan dana darurat di bank yang lebih sulit diakses secara fisik atau online, terpisah dari tempat Anda melakukan transaksi perbankan, misalnya.

SHUTTERSTOCK/WITSARUT SAKORN Ilustrasi dana darurat.

Baca juga: 5 Tips Mudah Menyiapkan Dana Darurat

Dalam keadaan darurat yang sebenarnya, Anda perlu bisa mendapatkan uang tersebut dalam satu atau dua hari namun tidak membiarkannya rentan terhadap keinginan yang boros.

4. Jenis utang apa yang saya miliki?

Beberapa utang mempunyai tingkat bunga yang sangat tinggi. Jika Anda memiliki utang semacam ini, Anda perlu menabung sebanyak-banyaknya sebisa mungkin terhadap utang semacam itu, kata Christensen.

Masukkan uang secara rutin ke dalam dana darurat Anda, meskipun sedikit.

Utang berbunga rendah masih penting untuk dibayar secara teratur, namun mungkin tidak terlalu mendesak untuk dibayar jika Anda perlu menabung dana darurat. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin banyak keuntungan yang Anda dapatkan karena saldo dapat dilunasi dengan cepat.

Baca juga: 8 Tips Bebas dari Jeratan Cicilan Utang

6. Apakah ada potensi memperoleh bonus atau THR?

Jika Anda menerima bonus atau THR, belanjakan dengan bijak. Christensen menyarankan rumus berikut sebagai pedoman praktis bagaimana menggunakan rejeki nomplok tersebut jika Anda sudah mempunyai dana darurat.

• 30 persen untuk kebutuhan, misalnya,mengganti peralatan yang rusak atau memperbaiki mobil, untuk mencegah utang di kemudian hari
• 25 persen untuk membayar utang
• 20 persen untuk tabungan
• 15 persen untuk investasi jangka panjang
• 10 persen untuk pembelanjaan yang menyenangkan bagi Anda

Namun, jika Anda tidak memiliki dana darurat, pertimbangkan rumus berikut.